Aku Kartini, Apa kabar puan-puan? Masihkah ingatanmu mengaras nisanku?
kekayaan yang MembungkamKarya : Sim Chung WeiDibungkam kenyataantak ada daya dan kekuatantak ada kuasa tuk melawantak ada suara yang diperdengarkanBib
Bagaimana rasanya hidup dengan mulut yang selalu dibungkam? Mohan hanya berusaha menepis tangan yang menutup mulutnya untuk bersuara, namun...
Bibir diam tertutup rapat sunyi senyap tanpa suara
Bungkam puisi diam, menyelesaikan konflik dengan diam sesaat agar tenang
kunjugan kerja dari Tim Direktorat Jenderal Imigrasi dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Target Kinerja Divisi Keimigrasian dan Satuan Kerja Imigrasi
Cinta telah membuatku menerima segala apa yang Kau Lakukan, Bahkan jika amarahmu sedang memuncak, Kuterima sebagai Konsekuensi
Pemalang terlalu asing di bawa ke daerah perantauan, terlalu mungil dan menggemaskan jika memandang kotanya yang membiarkan keadilan sebatas oligarki.
Kau yang selalu diam. Mungkin ini akan mewakili perasaanmu. Kutahu, kau diam sebab ingin tunjukkan sesuatu, bukan?
Mulut-mulut penuh janji itu dijejali upeti Sampai buncit mencuri remah-remah orang lemah
Apapun yang dari hati itu adalah ketulusan.
Melihat dan memahami demokrasi di negeri seberang yang seolah hendak di bungkam. Hal-hal yang bersifat kritis dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya.
Jangan bohongi seni dengan bungkam, jangan khianati tulisan dengan diam
Wabah virus bagai penjara dunia karena sulit berbuat apa-apa. Semua menjadi dilema dan selalu dilanda curiga.
Pendhita endhog adalah sebuah paribasan, yakni peribahasa Jawa yang melukiskan betapa orang yang baru saja "lulus" dari sekolahnya
Hari-hari masih berlarian. Namun mana manusia dan mana hewan sudah tak mampu dibedakan. Ada sesuatu yang larut dalam jiwa-jiwa. Seperti tanah humus ya
Saat kau diam melihat ketidakadilanKau hanya akan melestarikan kejahatanSaat kau bungkam melihat ketidakbenaranKau pada dasarnya membiarkan kerusakanS
----Hanya Diam----Hanya diamItu caramu padakuSembunyi pada bungkamYang tak ingin terucapHanya diamSeakan waktu berhentiMenanti kau siap mengucapUcap y
Setelah menanam kepercayaan,Ia mulai memainkan perasaan,Menjual kejujuran untuk sejengkal levelkursi paling kuasa.Kaki kursi baik-baik sajaMenopang ke
Saatnya kami bungkam untuk tidak berceloteh tentang nafasmu yang berhenti karena ledakan, Nak. Kami tidak bersuara. Maaf kami bungkam,