Sifat Pelagianisme dalam liberalisme kontemporer merupakan ciri yang dominan, namun bukan satu-satunya ciri yang ada.
Bagi Santo Agustinus, Kerajaan Allah nyata dalam diri Yesus Kristus. Kerajaan Allah hadir dalam diri Yesus yang sungguh Allah dan sungguh manusia
Perbandingan Plato dengan Agustinus
Refleksi filosofis tentang waktu dalam konteks pergantian tahun.
Bagaimana kekuatan dan efek suara diterima dan dianalisis dalam filsafat dan sastra kuno, dari Homer hingga Santo Agustinus?
Sebelum penciptaan, semuanya hanyalah kekekalan. Tuhan menciptakan segala sesuatu karena tidak ada yang ada saat itu.
Agustinus menganalisis fase waktu: masa lalu, sekarang dan masa depan dan menyimpulkan sebelum penciptaan tidak ada waktu, hanya Tuhan
Bagi Platon, manusia seharusnya tidak menyibukkan diri dengan tubuh selama hidupnya, karena kesenangannya terlalu cepat berlalu
Agustinus mengembangkan konsep penciptaan. Bagi Agustinus keberadaan ciptaan adalah karena adanya makhluk pencipta, Tuhan.
Kematian memang merupakan sebuah kepastian yang menakutkan yang menimpa semua warga manusia.
Representasi masa lalu pada dasarnya bermasalah. Paul Ricoeur menyoroti ambiguitas hubungan antara ingatan dan sejarah
Iman merupakan tindakan dinamik, artinya dengan beriman orang digerakkan untuk mencintai, mengasihi.
Kedekatan dengan Allah, hidup batiniah santo Agustinus membuahkan sebuah pengalaman transformasi diri serta membuat hidup damai dan sejahtera
Perbedaan antara Agustinus dan Thomas Aquinas dalam hal epistemologi.
Manusia hidup dalam ruang dan waktu yang ada. Kita hidup dalam kondisi yang tidak statis, tidak dalam keheningan dan tidak dalam status quo. Dalam wak
Tuhan, Tidak Senaif itu Ah...Dua kisah yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi, cukup menggelitik karena keduanya berkaitan dengan iman dan akhirn
Saya heran, beberapa minggu yang lalu ketika melihat di televise kabar tentang kasus Angeline seorang pembawa berita sampai mengatakan bahwa media aka
Saya ingin menceritakan tentang apa yang saya bisa ambil dari sebuah karya dari Agustinus Wibowo yang berjudul Selimut Debu. Buku tersebut merupakan k
Bunda Teresa, barangkali, sosok yang tak pernah tahu siapa dirinya. Atau, jika pun dia tahu, tak pernah selintas pun dia mau membicarakan dirinya.
Agustinus (354 - 431M), yang lahir di Hipo, Afrika Utara sampai sekarang masih dinobatkan sebagai salah seorang pemikir besar di jamannya yang pemikir