Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nestapa di Ujung Senja

6 Januari 2022   01:10 Diperbarui: 6 Januari 2022   10:34 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kota ditelan bencana. Dok. Nukilan

Oleh Tabrani Yunis

Kala gemuruh suka, mata-mata ceria
Menyaksikan gemerlap bunga-bunga api menyala-nyala
Di ruang angkasa
butir -butir cahaya berkaca-kaca
Pecah menambah gemerlap kota
Mereka sedang berpesta pora

Di ujung malam lepas senja kala
Suara-suara riuh rendah dan gelak tawa
Diikuti irama tepuk tangan bersorak gembira
tenggelam dalam pesta hura-hura
Menanti detik -detik putaran masa

Desember pergi meninggalkan legenda
Mengisyaratkan ada resolusi dan doa di batas usia
Diiringi irama senandung malam dan liuk dansa para pemuja cinta
Mereka sedang menikmati surga dunia

Menjelang detik pergantian masa
Tatkala mentari rebah di ujung senja
Disambut kelam menjelang batas malam tiba
kembang api menari-nari di pucuk menara
Tebarkan asa bergelantungan di mayapada
Seakan nestapa tak akan menyapa
tak ada yang bisa membaca tanda-tanda

Menjelang dua ribu dua puluh dua
Nun di Langsa dan Aceh Utara
Nestapa datang menyapa
Bencana banjir membawa serta air mata
Mengalir jauh ke muara
Menyapu harta benda dan korban jiwa
Ribuan orang harus di tenda

Belum usai nestapa Langsa dan Aceh Utara
Bencana datang menghadang Aceh Tenggara
Dari bukit-bukit deras meronta-ronta
Bukit-bukit disapu rata
gelondongan- gelondongan pohon raksasa pun ikut terbawa
Bencana datang bukan sebuah rahasia
Gemuruh pesta diterjang bala

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun