Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Agar Stay At Home Tak Berbuah Cabin Fever

30 April 2020   13:20 Diperbarui: 30 April 2020   13:18 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Tabrani Yunis

Akhir-akhir ini, apalagi semasa merebaknya virus corona yang kita kemudian menyebutnya dengan Covid 19, semakin banyak hal yang muncul. Ada yang wajar atau  biasa saja, tidak penting-penting amat, tetapi dianggap sangat penting. 

Malahan, ada hal yang penting, dianggap tidak penting. Anehnya lagi, ada berita yang benar dan akurat, dianggap hoax. Sebaliknya, berita-berita hoax malah sangat diyakini.  

Gejala ini bukan karena menyebarnya virus corona (covid 19), karena penyakit ini  sudah lebih dahulu merebak.  Makanya, ketika virus corona ini multi merebak menjadi pandemi global, banyak orang yang menyebar hoax alias berita-berita bogong. Sampai-sampai pada hal-hal yang tidak sensitif pun menjadi sangat sensitif. 

Celakanya, sangat banyak orang yang lebih percaya hoax, dengan menelan sajian informasi hoax terse but tampa tabayun.

Ya sudahlah. Kita bukan ingin bercerita tentang hoax, tapi tentang  seruan  atau himbauan, atau anjuran pemerintah kepada kita selama masa pandemi global ini masih mengancam umat manusia di permukaan bumi ini.  

Di seluruh dunia orang-orang atau rakyat sebuah negara diperintahkan agar tetap di rumah saja atawa Stay at home, agar dengan cara ini, salah satunya cara untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona di dunia. 

Jadi, suka atau tidak suka, likes or dislikes, orang-orang atau kita memang harus berada di rumah saja atau stay at home. Kalau pun mau keluar rumah juga, hanya untuk hal-hal penting saja. 

Itu pun harus menggunakan masker, tidak boleh bersentuhan yang sifatnya physical distancing, dan harus menghindari kerumanan atau keramaian. Hmm, jadi terbatas amat ya?  

Tentu saja sangat terbatas. Padahal, bersalaman adalah kebiasaan kita yang sulit kita hindari. Jangankan bersalaman dengan sesama jenis, dengan yang berlainan jenis juga jadi engagn, bahkan tidak boleh. Apa boleh buat?

Stay at home adalah keharusan, walau tidak diberlakukan kebijakan PSBB, busan PSPB, apalagi jam malam dan lockdown. Kini, walaupun tidak semi orang patuh pada perintah atau anjuran stay at home atawa di rumah saja, secara umum, masyarakat kita dan bahkan dunia melakukan dan melaksanakan perintah stay at home. 

Sehingga, selama masa pandemic cover 19 ini kita berada di rumah saja. Apalagi pemerintah juga judah memerintahkan para ASN tau PNS until work from home, bahasa kerennya, mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun