Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aktif Menulis di Masa Pensiun, Belajar pada Pak Tjip

22 Februari 2020   10:15 Diperbarui: 22 Februari 2020   10:22 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. kompasiana.com/Tjiptadinata Effendi

Oleh Tabrani YunisPada tulisan sebelumnya, yakni " Berbagi Ilmu di Masa Pensiun",  seorang pensiunan yang ingin memanfaatkan masa pensiunnya lebih bermakna, bisa melakukan  kegiatan berbagi.  

Tentu saja maksudnya berbagi ilmu, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman serta sikap dan perilaku baik lewat banyak cara. Karena pasti banyak orang, terutama kalangan orang muda yang membutuhkannya. Kegiatan berbagi tersebut bisa dilakukan lewat kegiatan diskusi, juga lewat kegiatan pelatihan dan kegiatan tatap muka lainnya untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa, secara sukarela. 

Sangat banyak  cara untuk membantu, juga banyak sekali ilmu pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan dan perilaku yang baik yang bisa kita lakukan sebagai seorang pensiunan. 

Dalam tulisan ini, penulis ingin memberikan ide atau gagasan kepada para pensiunan untuk berbagi kepada masyarakat secara umum dan generasi muda pada khususnya. Salah satu kegiatan yang sangat menarik dilakukan oleh para pensiunan adalah kegiatan menulis. Dalam hal ini, para pensiunan bisa melakukan aktivitas menulis artikel-artikel yang bisa didistribusikan lewat berbagai media yang banyak tersedia saat ini. 

Nah, yang sedikit merepotkan adalah ketika kita mengajak orang-orang menulis, termasuk para pensiunan, selalu kita akan mendapat respon dengan kata-kata, " saya tidak bisa menulis", saya tidak pandai menulis. Kalau yang sudah merasa diri sudah tua, kita sering pula mendengar alasan kalau mata sudah tidak bersahabat, tidak sanggup lagi membaca atau tidak sanggup lagi melihat atau duduk di depan computer. 

Pokoknya, cukup banyak alasan seperti ini. Ini bukti bahwa  kegiatan menulis atau aktivitas menulis yang kita tawarkan kepada para pensiunan, belum tentu mereka tertarik. Namun demikian,karena di masa pension, seorang pensiunan sudah punya banyak waktu luang, maka selayaknya bisa dimanfaatakan untuk berbagi lewat tulisan. 

Sesungguhnya, kegiatan menulis itu tidaklah seberat kita melakukan kegiatan lain yang menguras tenaga. Menulis bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Menulis tidak membutuhkan atau menuntut si penulisnya harus mengikuti jadwal atau waktu tertentu seperti pergi ke kantor. Melakukan aktivitas menulis  bisa dilakukan di ruang sendiri, di jalan, di pasar atau di mana saja. Bahkan di toilet pun kita bisa menulis. Yang penting mau. 

Apalagi para pensiunan. Kalau mau menulis, pasti banyak sekali penggetahuan yang bisa ditulis. Bukan hanya pengetahuan, tetapi juga  banyak pengalaman serta cerita yang dituliskan dan dibagikan kepada para generasi muda atau masyarakat umum. Sayang bila pengetahuan, pengalaman dan best practices yang dimiliki oleh para pensiunan tersebut tidak dibagi kepada masyarakat. 

Ilmu dan ketrampilan tersebut bila tidak dibagi, maka ilmu dan ketrampilan tersebut akan hilang begitu saja. Oleh sebab itu, sepatutnya ditulis dan disebarluasakan. Sebenarnya, ada banyak pensiunan yang tetap produktif di masa pension. Mereka dengan penuh istiqamah alias konsisten berbagi lewat aktivitas menulis. 

Nah, terkait dengan kegiatan berbagi lewat menulis. Penulis teringat akan kebiasaan menulis dan produktivitas seorang yang setahu penulis sudah pension. Penulis teringat seorang yang bernama Tjiptadinata Efendi, kelahiran Padang, 21 Mai 1943. Ia adalah penulis gaek yang sangat produktif menulis di Kompasiana.com. 

Dikatakan demikian karena setiap hari kita bisa menikmati tulisannya di Kompasiana.com. Tercatat lebih dari 4500 tulisan beliau yang telah diposting di Kompasiana. Padahal, menulis di Kompasiana tidak ada honor, tetapi beliau tetap sangat produktif dan terus berbagi di usia yang tidak muda lagi. Penulis begitu terkesima dengan penulis senior ini. Mengapa bisa terkesima? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun