Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampung KB Itu, Sekampung Ber-KB?

1 Februari 2020   01:10 Diperbarui: 1 Februari 2020   13:36 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Malam ini, usai membantu petugas toko menutup POTRET Gallery yang terletak di Jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya Banda Aceh, tiba-tiba di pikiran bergelantungan ingatan beberapa bulan lalu, di tabun 2019. 

Ya, pikiran dibawa pergi jauh pada sebuah momentum yang cukup bermanfaat. Dikatakan bermanfaat, karena ada peynambahan atau peningkatan pengetahuan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga berencana (BkkbN) Aceh kala itu.

Pikiran bernostalgia ke pagi Senin, tanggal 5 Agustus 2019.  Kala itu waktu  sudah pukul 08.30 WIB. Penulis datang ke sebuah hotel baru yang tarletan di kawasan Lampriek, Banda  Banda Aceh.   

Hotel  Hanifi,  itulah nama  hotel yang tertulis  di undangan. Penluis nadir  dalam kapasitas  sebagai peserta, bukan sebagai narasumber. Sebenarnya, lebih keren kaal sebagai narasumber. Namun, penulis harus sadar diri, pada hari itu, kapasitas  penulis ya sebagai peserta  aktif.

Penulis masih ingat. kala itu acara  dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 WIB.   Kegiatan seminar yang  berlangsung di  hotel Hanifi, Lampriet Banda Aceh itu adalah acara seminar yang diselenggarakan oleh Perwakilan BKKBN Province Aceh.  

Seminar  itu  dalam rangka memperingati hari kependudukan dunia ( International population day) dan sosialisasi Program Pengendalian Penduduk bersama mitra kerja Provinsi Aceh. 

Yang hadir sebagai pembicara atau nara sumber  sebanyak 3 (tiga) orang, masing-masing, Kepala Perwakilan BBKBN Provinsi Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M, Pd yang mengangkat tema  tentang  Kampung  KB.  Sebuah tema yang mengusik rasa ingin tahu penulis, sehingga tidak sabar rasanya untuk bisa mengajuk pertanyaan kepada pemateri yang surah duduk di bagian depan.

Namun, belum sempat bertanya  tentang kampung  KB,  Kepala BkkbN  lebih dahulu berinisiatif  memberikan penjelasan mengenai  Kampung KB. Sehingga, pertanyaan yang mengawang-ngawang  tersebut terjawab.  

Ya,  Kampung KB itu adalah  sebagai miniatur Program KLBPK".  Begitu yang dijelaskan , Drs. Sahindal Kastri. Belial menjelaskan bahwa kampung KB itu, mengutip  apa yang disampaikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo di Cirebon, 14 Januari 2016 agar manfaatnya lebih dirasakan oleh masyarakat. Program KB sendiri dilakukan terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. 

Sementara Kampung KB  mendukung agenda prioritas pembangunan nasional sebagaimana termaktub dalam Nawacita 5,3 dan 8. Dengan demikian, Kampung KB merupakan strategi revitalisasi program KKBPK yang bersinergi  dengan lintas sector.  Begitu dijelaskan oleh Kerala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Aceh kala itu.

Jadi, kampung KB bukan berarti sebuah perkampungan baru, bukan pula sebuah kampung  yang penduduknya diKBkan oleh BkkbN, namun sebuah miniatur program KLBPK yang merupakan strategi revitalisasi progran KKBPK. Dengan demikian,  kesalahfahaman akan kampung KB, terjawab sudah. 

Namun, tidaklah cukup dengan memahami konsep kampung KB, akan lebih afzal apabila sekaligus bisa mengamati atau melihat dari dekat bagaimana wujud nyata dari Kampung KB yang sudah banyak dibentuk oleh BkkbN Aceh tersebut. 

Sehingga dengan jelas bisa diamati dan  diteliti apa saja yang membedakan kampung KB dengan kampung-kampung lainnya yang tidak berstatus kampung KB. Tentu tidak mungkin diminta secara detail pada pemateri. Apalagi kala itu ada tiga pemateri.

Pembicara kedua, saat itu Kepala BPS, Provinsi Aceh  Drs. Wahyuddin, MM. Beliau  mengangkat tema " Sensus Penduduk 2020 menuju satu data Kependudukan Indonesia " Era baru data Kependudukan, karena berbeda dalam metodologi dan sebagainya. Akan hanya ada satu data Kependudukan.  

Sementara sistem basis data Kependudukan adalah bagian vital dalam pembangunan. Begitulah salah satu penjelasan Kepala BPS Aceh yang melekat di ingatan penulis. 

Kemudian, masalah-masalah lainnya tidak sempat hinggap di pikiran penulis. Kecuali masalah data penduduk yang menjadi isi dari runag-ruang di Kampung KB. Selain itu, soal angka pengangguran, bonus demografi yang sudah tiba, yang menjadi tantangan atau berkah bagi bangsa Indonesia yang mendapatkan bonus.  Tugas BPS telama ini menigs runa-ruang data kependudukan dan hal-hal lain yang diperlukan di setia

Pembicara ketiga   saat itu adalah  Ketua Koalisi Kependudukan Aceh, Dr. Saiful Mahdi, M.Sc. Sesuai dengan kapasitas beliau,  dalam seminar terse butDr. Saiful mahdi dengan penuh percaya diri, tampil mengesankan. Peserta dengan cermat  mendengar paparan Saiful Mahdi tengan tema " Data dan Masalah Kependudukan. 

Sesuai dengan bidangnya, Dr.Saiful Mahdi yang juga dosen di MIPA Unsyiah memaparkan banyak data tentang kondisi kependudukan di Aceh. Banian data yang memperlihatkan kondisi kualitas penduduk Aceh yang berada  pada teratas dan terbawah, sehingga kampung KB merupakan salah satu strategi yang tepat untuk  memperbanyak kampung KB di Aceh.

Wah, ternyata sangat sedikit yang penulis bisa ingat dari persoalan keberadaan kampung KB. Padahal, kampung KB tersebut tidaklah cukup dengan paparan di atas. Selayaknya kita cari tahu lebih banyak tentang Kampung KB. Yang helas, kampung KB  bukan sekampung di-KB-kan. Mari kita gali lebih dalam lagi informasi tersebut agar pemahaman kita mengenai kampung KB lebih naiv. Tulisan ini hanya, sebuah tulisan melawan lupa. Kampung KB, memang bukan kampung yang semua penduduknya di-KB-kan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun