Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lesten, Negeri yang Bakal Terkubur Tampur

22 Agustus 2019   19:34 Diperbarui: 22 Agustus 2019   19:33 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dok. Junaidi Hanafiah/Mongabay

Oleh Tabrani Yunis


Kampung kita
Ini kampung kita,
Ini tanah kelahiran kita,
Ini tanah tumpah darah kita
Ini tanah kita berkembang biak
Di sini  sawah, ladang dan tempat kita beternak
Ini rimba belantara kita bersama satwa langka beranak pinak
Ada sumber air kehidupan semua mahkluk
Ya ini memang tanah kehidupan kita
Lihatlah
Tataplah

Pandanglah sejauh mata menyelia
Semua akan sirna
Sebentar lagi bukan milik kita
Kampung kita bukan lagi milik kita
Kampung kita bukan lagi sumber kehidupan kita
Kampung kita kan menjadi kolam raksasa
Kampung kita akan tenggelam di tangan penguasa dan pengusaha
Kampung kita kan binasa
Tak ada lagi kelahiran
Tak kan ada lagi sawah ladang untuk sumber makanan
Tak ada lagi satwa langka
Semua akan tenggelam di tangan penguasa dan pengusaha yang lapar dan dahaga
Kampung kita lesten akan terkubur lumpur
Kampung kita Lesten bukan lagi milik kita mengolah lumpur dan tanah subur
Semua akan hancur demi Tampur
Mungkin ini adalah kenangan terakhir
Mungkin ini adalah pandangan sihir
Kita tak kuasa melawan para penyihir
Semua akan berakhir
bukan lagi kampung kita, bukan lagi tanah tumpah darah kita. Bukan lagi tanah leluhur yang bisa diwariskan buat anak cucu yang resah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun