Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tanya, Kapan Pemindahan Ibu Kota Negara Terwujud

10 Juni 2019   18:40 Diperbarui: 10 Juni 2019   18:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Kita semua masih ingat ketika menjelang pengumuman hasil Pilpres dan Pileg. Kala itu, bergulir wacana pemindahan ibu kota negara Indonesia ke luar Jakarta. Wacana tersebut sempat mencuat hangat dan menjadi trending topic di tengah masyarakat kita. Padahal, kala itu, perhatian, semua energy dan bahkan emosi kita sedang kita tumpahkan pada hasil Pileg yang baru saja menjadi sumber kekisruhan para calon dan pendukung masing-masing calon Presiden. 

Pokoknya, topik itu menjadi gegap gempita di kala bangsa ini tengah memusatkan perhatian masyarakat terhadap hasil perhitungan suara yang juga penuh dengan turbulensi politik. Lalu mencuat isu baru, soal pemindahan Ibu kota Negara ke luar Jakarta. Maka, isu itu pun seperti minyak disambar api, langsung terbakar. 

Padahal, wacana pemindahan ibu kota Indonesia tersebut bukanlah hal atau wacana baru, karena wacana tersebut sudah pernah kita dengar dan membacanya, karena banyak media yang telah mengulas tentang wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta, ke luar Jakarta tersebut. 

Entah itu wacana yang serius, entah pula sekadar atau sebatas bahan diskusi, atau sekadar komoditas politik dan sebagai bagian dari pengalihan isu. Dikatakan demikian, karena bila kita membaca aliran atau arus wacana tersebut,  masih menjadi perdebatan dan pertimbagan dalam berbagai aspek. 

Misalnya, ketika mau pindah alias hijrah ke mana?  Soal tempat pindah atau lokasi baru yang akan dituju, masih belum jelas. Harusnya, ketika wacana itu digelindingkan, sudah ada tawaran beberapa alternative tempat yang sudah dikaji kelayakannya dalam berbagai aspek. 

Wacana pemindahan ini seakan masih berselimut dengan kata " Entah" Ya, entah ke Jawa Barat, Jawa Tengah, entah pula ke luar Jawa seperti ke Kalimantan dan Sumatera, atau ke pulau-pulau lain di Indonesia.  Hingga kini, wacana itu masih blunder. 

Seharusnya, wacana yang  sudah disuarakan pada masa rezim Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kala (JK) ini beberapa waktu lalu, bukan lagi menjadi wacana baru. Harus bisa menganut istilah Pak JK kala itu, ya " Lebih cepat, lebih baik". Namun, wacana tersebut seperti hilang begitu saja, tanpa ada tindak lanjut yang serius dari pemerintah. Kita pun menjadi lupa akan wacana tersebut. 

Kondisi itu juga sama, saat periode pemerintahan Pasangan Jokowi dan JK berada di akhir dan pemilihan calon Prestasi dan wakil President sudah selesai. Apakah setelah penentuan  bahwa Presiden Jokowi kembali menjadi Presiden dan kemudian dilantik, wacana untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke luar Jakarta itu akan menjadi kenyataan? 

Jawaban pasti, ya pada Pak Jokowi dan pasangannya Pak Makruf Amin yang kini kembali memegang tampik kekuasaan dan memiliki kewenangan soal itu. Namun, untuk sementara, tidak salah kalau kita menganalisis bahwa itu adalah masih sebatas komoditas politik. 

Sebagai warga Negara yang berdomisili di daerah, kita berharap agar wacana tersebut tidak kembali mencair menjadi wacana dari satu masa ke masa berikutnya. Bila ini terjadi, maka wajar saja, kalau kita beranggapan itu hanya isapan jempol dan komoditas politik. Hal ini cukup berlasan, karena di tengah hiruk pikuknya masa perhitungan suara oleh KPU yang menjadi isu yang sarat dengan cerca di antara dua kubu calon President dan wakil presiden, isu pemindahan ibu kota ini menjadi hangat dibicarakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun