Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keluarga Berkualitas Kebutuhan Siapa?

29 April 2019   13:02 Diperbarui: 29 April 2019   13:09 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di ruang yang berukuran 4 x 12 meter di hotel Pantai Barat, Calang, Aceh Jaya berlangsung pertemuan integrasi Kampung KB bersama mitra di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Kegiatan itu, sekali gus sebagai kegiatan rapat kerja atau Rakerda  Program KKBPK yang mengankat tema, " Meningkatkan  Sinergisitas Program daerah Dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Kegiatan yang berlangsung selama 1 hari, pada tanggal 29 April 2019 itu, dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk. Yusri S dan dihadiri pula oleh Dandim, Kapolres Aceh Jaya beserta ketua Majelis Ulama Kabupaten Aceh Jaya.

Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 100 orang teraebut, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri yang hadir bersama kepala bidang Dilduk, Irma Dimyati, kepala bidang Keluarga Sejahtera (KS), Faridah, SE dan rombongan. Usai acara pembukaan oleh Wakil Bupati, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri tampil memberikan materi yang diawali dengan payung hukum program KKBPK yakni undang-undang nomor 52 tahun 2009 yang mengamanatkan tiga program yang harus dijalankan. Ketiga program tersebut adalah program Kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga.

Payung hukum tersebut menjadi landasan bagi BKKBN menjalankan amanat untuk menjalan visinya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sebuah visi yang cukup berat dan besar yang diemban oleh BKKBN yang dikenal sudah berhasil membawa bangsa Indonesia mendapat bonus demografi yang menjadi jendela kesempatan ( the widow of opportunity) bagi bangsa Indonesia. Konon juga Indonesia secara ekonomi global diprediksi masuk sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke empat pada tahun 2030.  Sebuah peluang yang sangat besar dan menakjubkan. Namun, ketika window of opportunity dan prediksi ekonomi yang hebat tersebut akan hanya menjadi ilusi dan bahkan akan menjadi bencana yang sangat merugikan apabila persoalan Kependudukan di Indonesia tidak dikelola dan tidak memiliki kualitas yang bagus.

Oleh sebab itu, seharusnya bangsa kita, Indonesia yang kini memiliki penduduk yang sangat besar, 261.9 juta jiwa  mampu menyiapkan generasi bangsa yang kuat dan berkualitas.  Menurut Sahidal Kastri, dalam presentasinya menyebutkan bahwa penduduk adalah fenomena netral. Idealnya, jumlah penduduk yang besar tersebut adalah penduduk Yang berkualitas, sehingga dengan jumlah penduduk yang besar dan berkualitas tersebut bisa menjadi modal pembangunan bangsa. Namun, apabila jumlah penduduk yang sangat besar dengan kualitas rendah atau tidak berkualitas, jumlah penduduk sebesar itu hanya akan menjadi beban negara.

Bila jumlah sebesar 261.9 juta penduduk menjadi beban negara, maka itu adalah bencana yang sangat besar, ketika daya dukung semakin melemah. Ketika keluarga berkualitas rendah, bukan hanya membuat isi keluarga hidup dengan kualitas hidup yang rendah, tetapi juga akan melemahkan dan membuat generasi bangsa yang akan menjadi pecundang dan melemahkan negera. Kondisi ini akan semakin buruk apabila tidak segera diantisipasi dan tidak menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas.

Untuk menyiapkan generasi Yang berkualitas tidak cukup dengan hanya melepaskan tanggung jawab kepada lembaga pendidikan yang saat ini sedang berada dalam kondisi yang masih menggalaukan kita. Galau karena kualitas pendidikan kita juga masih berada pada level yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

Oleh sebab itu, peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia harus menjadi fokus utama seluruh elemen bangsa. Artinya bukan hanya menjadi masalah dan kebutuhan pemerintah, apalagi hanya urusan BKKBN saja, tetapi harus menjadi fokus, masalah dan kebutuhan semua bangsa. Hal mendasar yang perlu mendapat perhatian adalah peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diawali dari tataran keluarga. Karena keluarga adalah Lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak.

Dengan demikian, tak akan terbantahkam bahwa ketika dalam keluarga anak-anak mendapat pendidikan yang berkualitas, maka ketika mereka masuk ke lembaga pendidikan formal, anak-anak tersebut dengan lebih mudah bisa meningkatkan kualitas diri, kualitas peserta didik dan lembaga pendidikan formal tersebut yang pada akhirnya menjadi indikator keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Agar upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang jumlahnya sangat besar saat ini, seharusnya semua pihak secara sinergis terlibat dan menjadi mitra strategis, termasuk dengan BKKBN yang mengemban visi mewujudkan keluarga berkualitas itu. Dengan cara pandang yang demikian, kita sebagai masyarakat bangsa, juga harus menempatkan bahwa keluarga berkualitas adalah kebutuhan kita, yang dalam Islam kita diiajarkan agar tidak melahirkan generasi anak atau bangsa yang lemah. Mari kita satukan kekuatan untuk membangun keluarga yang berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun