Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bonus Demografi, "The Window of Opportunity" yang Menggalaukan

29 Desember 2018   09:02 Diperbarui: 29 Desember 2018   09:29 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyiaplan generasi Milenial . Sumber : potret.com

Fakta membuktikan daya saing masyarakat kita masih sangat rendah. Oleh sebab itu, bila kita melihat realitas ini, relaitas daya saing yang rendah, apakah arti bonus demografi yang kita peroleh ini? 

Wajar saja bila BKKBN, khususnya Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh merasa khawatir melihat kondisi ini. Sehingga, Perwakilan BKKBN Aceh melakukan penelitian untuk mencari model solusi  pengendalian dampak kependudukan di kota Banda Aceh. 

Kegiatan penelitian yang telah beberapa kali dijadikan bahan diskusi oleh BKKBN Aceh dengan menghadirkan narasumber Dr. Edy Gunawan, M.Ec yang juga ketua IPADI Aceh. Selain itu juga menghadirkan beberapa nara sumber lain sebagai pembanding dan pengayaan bagi penelitian itu. 

Sebuah penelitian penting agar bonus demografi yang kita peroleh bisa menjadi berkah, bukan menjadi musibah, karena kita kalah bersaing dengan tingkat jumlah penduduk usia produktif yang melimpah.  Oleh sebab itu, agar jumlah penduduk usia produktif yang besar jumlahnya itu tidak menjadi beban pemerintah, tidak menjadi penganggur produktif serta menjadi generasi usia produktif yang kalah bersaing. 

Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia harus menyiapkan generasi bangsa menjadi bangsa yang memiliki kemampuan literasi yang tinggi, memiliki ketrampilan yang berlandasakan pada kreatifitas dan inovasi, serta memiliki kemampuan entrepreneurship yang mumpuni, sehingga dengan semua kemampuan ini, generasi bonus demografi yang kita sebut generasi milenial yang hidup di era generasi 4.0 bisa bersaing secara produktif dalam memanfaatkan bonus demografi  sebagai window of opportunity. 

Jangan biarkan bonus demigrafi sia-sia, karena bila generasi milenial, generasi Z ini dipersiapkan dengan benar dan sungguh-sungguh, mereka akan mampu meraup keuntungan berupa dampak  kesejahteraan social dan ekonomi, ketika angka ketergantungan semakin rendah dan menang bersaing.  

Selayaknya kita segera menyiapkan diri agar bisa memanfaatkan bonus dimografi yang menjadi jendala kesempatan bagi bangsa ini untuk membangun negeri dengan peluang bonus yang sangat besar tersebut. Banyak cara untuk menyiapkan bangsa ini. 

Semuanya berawal dari menyiapkan diri setiap individu, keluarga dan masyarakat. Tugas untuk menyiapkan bangsa ini, bukan hanya menjadi tugas pemerintah, BKKBN, lembaga pendidikan dantetapi menjadi tugas dan kewajiban semua elemen bangsa, apalagi dunia usaha. 

Bagi dunia usaha, keberadaan bonus demografi ini adalah peluang untuk meningkatkan produktivitas usaha serta daya saing. Mari kita bangun dari mimpi buruk, membuka jendela kesempatan yang sudah ada di tangan kita dengan saling bersinergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun