Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Untungnya Istri Punya Penghasilan Sendiri

26 Mei 2018   22:41 Diperbarui: 27 Mei 2018   12:14 3183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Dia menggunakan uangnya sendiri. Padahal, sebagai seorang suami seperti aku yang suka melihat dia cantik, harusnya membiayai semua pengeluaran untuk perawatan wajah dan kulitnya. 

Terus terang sejauh yang aku pelajari, itu adalah bagian dari tanggung jawabku sebagai suami. Benar. Aku sebagai suami punya tanggung jawab untuk itu semua. Namun, aku tidak berani menawarkan ia uang sebagai ganti uang yang dikeluarkannya untuk membeli semua obat dan kosmetikanya. Aku merasa malu sendiri. Lebih baik diam, tapi aku harus mengerti.

Dengan apa yang aku temukan hari ini, aku menjadi lebih sadar, karena selama ini hal-hal semacam ini tidak menjadi perhatianku. Aku lupa bahwa sebenarnya kebutuhanku sebagai laki-laki dibandingkan kebutuhan perempuan itu sangat berbeda. Ya, hitung, hitung, kebutuhan pakaianku yang aku pakai cuma perlu 4 saja.

Aku hanya perlu baju, celana dalam, celana dan sandal. Sementara Istriku atau perempuan secara umum, pada tubuhnya melekat banyak kebutuhan mulai dari ujung kaki, hingga ujung rambut. Mereka tidak cukup hanya dengan baju, celana dalam, celana atau rok dan sandal saja, tetapi masih banyak lagi yang harus dimiliki.

Jadi, kebutuhan perempuan jauh lebih besar dari kebutuhan laki-laki. Apalagi kalau kita ingin istri tampil cantik serta harum merebak, pasti biayanya jauh lebih besar.

Pertanyaannya bagaimana perempuan bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut, apalagi untuk menjaga tetap cantik dan menarik? Pasti memerlukan biaya yang besar setiap bulan. Dari mana mereka bisa dapat uang untuk memenuhi semua itu? Dari suami? Ya, kalau suami punya dan mengerti, maka ia bisa dengan mudah meminta atau dibeli suami. Kalau suami pelit? Kalau suami tidak punya uang? Bisa berabe bukan?

Makan, aku sempat tercenguh. Apalagi Istriku tidak meminta aku membiayai kebutuhan itu. Kalau pun ada hanya berupa kebutuhan yang sama dengan anggota keluarga, termasuk aku, misalnya sabun, body lotion dan bedak untuk anak-anak. Ya, artinya kebutuhan bersama. Bukan kebutuhan khusus. Setahuku juga, sebenarnya perempuan memiliki kebutuhan khusus yang tidak sama dengan laki-laki. Biayanya pun berbeda dengan laki-laki. Ya, jauh lebih besar.

Aku mungkin beruntung. Karena istriku sejak tahun 2010 sudah membuka usaha sendiri. Ya, ia menjalankan usaha toko pakaian anak-anak dan perempuan yang awalnya diberi nama Toko Balitaku Gallery dan kini ia mengikuti nama usaha yang akau jalankan POTRET Gallery. Sehingga nama tokonya sekarang juga menjadi POTRET, tetapi POTRET Busana yang menjual pakaian anak-anak dan dewasa.

Sejak ia membuka toko tersebut, segala kebutuhannya seperti pakaian, kosmetik dan membeli apa yang ia suka, tanpa harus meminta uang dariku, kecuali ketika aku mengadakan perjalanan ke sebuah daerah yang sifatnya berupa oleh-oleh.

Aku selama ini, seperti tidak menyadari bahwa sebenarnya ketika istriku memiliki usaha atau bisnis yang menghasilkan atau mendapatkan pendapatan, ia sudah sangat menolongku. Ya, ia sangat meringankan beban ekonomi keluarga dan bahkan membuat ia memiliki kebebasan dan kemandirian ekonomi.

Nah, dari hal itu, secara sadar aku berkata, perempuan sebaiknya punya pekerjaan yang bisa membiayai kebutuhannya, paling tidak untuk perawatan dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun