Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Membangun Kemandirian Ekonomi Perempuan Itu Sangat Penting

9 November 2017   00:43 Diperbarui: 9 November 2017   09:18 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, ketika sekarang perempuan banyak yang secara sadar dan terpaksa keluar dari ranah domestic, dan terjun ke ranah public menjadi perempuan yang mengambil peran di sektor ekonomi, menjadi perempuan usaha kecil dan lain-lain yang ada di ranah public, maka sesungguhnya apa yang mereka lakukan tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi dan peran yang besar dalam sector ekonomi, terutama di level ekonomi mikro. 

Oleh sebab itu, memngingat bahwa mereka memiliki potensi yang sangat besar dan potensial, seharusnya potensi ini mendapat perhatian lebih besar dari semua pihak yang peduli, termasuk pihak pemerintah dan bahkan Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak. Dinas ini, bisa lebih kreatif menyediakan kegiatan program peningkatan kapasitas perempuan usaha kecil di daerah masing-masing.

Penting kemandirian Ekonomi

Melihat niat dan kerja mulia yang dilakukan perempuan dengan berwirausaha, pada dasarnya, setiap perempuan harus ditanamkan kesadaran bahwa apa yang dilakukan oleh  perempuan dengan usaha kecil yang mereka lalukan tersebut, bukan hanya sekedar membantu suami. Perempuan dalam kondisi seperti sekarang ini, tidak bisa lagi memposisikan diri sebagai pihak penerima dan pengelola nafkah yang dibawa suami. sPerempuan itu adalah sosok yang kuat dan memiliki potensi ekonomi yang besar, apalagi kebanyak perempuan yang menjalankan usaha di sector informal dan mikro selama ini terbukti mampu bertahan, walau dilanda oleh krisis ekonomi. Oleh sebab itu, potensi yang sudah ada ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya.

Kepada perempuan juga harus diingatkan bahwa pekerjaan dan niat untuk membantu suami itu penting dan mulia, namun  lebih penting lagi bagi perempuan sendiri adalah kemauan untuk membangun kemandirian ekonomi perempuan itu sendiri. Dikatakan demikian, karena bila perempuan memiliki kemandirian ekonomi sendiri, artinya perempuan memiliki pendapatan atau income sendiri. Apalagi kalau bisa mengatur sendiri income yang diperoleh, pasti akan sangat membantu perempuan. Dengan memiliki kemandirian ekonomi, perempuan akan bisa melepaskan ketergantungan ekonomi pada suami. 

Dengan kemandirian ekonomi yang dimiliki oleh setiap perempuan harus pula bisa melepaskan kemingkinan beban ganda yang mungkin muncul, ketika perempuan harus bekerja dengan kegiatan wirausaha mereka itu. Perempuan usaha kecil, harusnya bisa mengurangi beban kerja domestic dengan potensi dan kemandirian keuangan yang mereka milik dari hasil usaha mereka.

Penting diingat bahwa, kendatipun sebenarnya selama ini dalam segala hal di rumah tangga, perempuan cenderung sangat bergantung pada nafkah yang dibawa atau diberikan oleh suami, sesungguhnya pula harus diingat bahwa tidak selamanya seorang perempuan terus bergantung kepada pendapatan suami. Kalau suaminya masih hidup dan sehat atau masih punya penghasilan, bila tiba-tiba sakit, tidak mampu lagi bekerja, atau meninggal, maka perempuan yang tidak memiliki kemandirian ekonomi, akan kalangkabut, tidak berdaya. Lagi pula harus difahami bahwa dalam hidup ini tidak ada yang abadi. 

Perempuan harus sadar bahwa tidak ada satu laki-laki pun yang bisa menjadi hidup perempuan atau istri, tetapi perempuan atau istrilah yang menentukannya. Perempuan tidak boleh lalai atau lengah, apalagi bila kita melihat realita dalam kehidupan kita, hubungan suami isteri itu bisa tiba-tiba putus atau berpisah. Ada pisah mati dan ada pisah hidup. Jadi aka nada waktu yang nanti membuat perempuan terpaksa bekerja. Apa yang akan terjadi, bila sejak awal perempuan tidak menyiapkan kemampuan dan kemandirian ekonomi? Akan sangat susah bukan? Oleh sebab itu, ayo berwirausaha. Ya, bangunlah kemampuan dan kemandirian ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun