Mohon tunggu...
Tabita Larasati
Tabita Larasati Mohon Tunggu... Desainer - disainer

suka jalan-jalan dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muhaimin Iskandar Menguji Publik

14 April 2014   22:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1397463025926217194

[caption id="attachment_303312" align="aligncenter" width="560" caption="Muhaimin Iskandar / Tribunews.com"][/caption]

Senin pagi, 14 April, sebuah broadcast dari seorang rekan menyebarkan bbm yang bersumber dari DPP PKB Abdul Wahid Maktub yang berbunyi :

Sehubungan banyaknya pertanyaan kpd saya ttg apakah Cak Imin ( A. Muhaimin Iskandar ) Ketum DPP PKB akan mencalonkan diri sbg cawapres, maka setelah saya konfirmasi langsung dgn beliau, dgn ini saya tegaskan bahwa beliau utk saat ini, tidak dan tidak akan mau mencalonkan diri sbg wapres meskipun ada dorongan , tekanan dan dukungan utk cawapres dari berbagai elemen masyarakat termasuk internal PKB. Saat ini Beliau fokus utk terus membesarkan PKB menjadi partai terbesar di masa datang.

Beberapa waktu terakhir ini, nama Muhaimin Iskandar menggema menjadi calon kuat bagi cawapres dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Apakah Muhaimin atau cak Imin memang benar-benar ingin menjadi cawapres ?

Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya munculnya nama Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar dalam bursa calon wakil presiden merupakan bagian dari manuver yang dilakukan PKB. PKB ingin melihat respons publik atas sosok Muhaimin. Selama ini, PKB memunculkan tiga nama sebagai kandidat bakal capres/cawapres yang akan diusungnya yaitu Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Rhoma Irama yang berasal dari partai lain.

Sejak awal PKB memang mengandalkan tiga nama ini. Tapi karena perolehan suara yang signifikan, PKB mencoba untuk mengedepankan kader aslinya dan mencari respons publik terhadap Muhaimin.

Masuknya nama Muhaimin di bursa cawapres menuai kritik dari publik. PKB dinilai hanya memanfaatkan nama besar dan elektabilitas JK, Mahfud dan Rhoma untuk meraup suara. Memang, sebelum mengusung ketiga nama tersebut, PKB sedang mengalami krisis tokoh yang bisa mendongkrak perolehan suara partai.

Hal ini juga akan mempengaruhi sikap internal PKB dalam menentukan kebijakan siapa yang akan diusung. Siapa pun yang akan diusung PKB tak lepas dari keputusan bersama mitra koalisi. PKB juga harus realistis dengan tingkat elektabilitas Muhaimin.

Dibanding JK dan Mahfud, elektabilitas Muhaimin masih rendah, jika PKB jadinya usung Muhaimin, maka PKB akan diserang berbagai kritik oleh publik.  "Setelah saya konfirmasi langsung dengan Muhaimin, saya tegaskan bahwa beliau untuk saat ini tidak dan tidak akan mau mencalonkan diri sebagai wapres," kata ketua DPP PKB, Wahid di Jakarta hari ini. Menurutnya, cak Imin lebih berkonsentrasi untuk membesarkan PKB .

Pintar memang cak Imin ini. Keponakan Gus Dur ini punya strategi sendiri untuk membesarkan partaipara nahdliyin ini.Saat Pemilu 2004 PKB memperoleh sekitar 10 persen suara, Pemilu 2009 jeblok menjadi sekitar 4,5 persen dan Pemilu 2014, suara partai ini meningkat lagi menjadi 9,6 persen. Memang cerdas cak Imin menguji publik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun