Mohon tunggu...
Tabita Larasati
Tabita Larasati Mohon Tunggu... Desainer - disainer

suka jalan-jalan dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Solidaritas Global dan Ketahanan Sosial

28 April 2020   05:11 Diperbarui: 28 April 2020   05:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat dunia dilanda pandemic corona, beberapa negara melakukan protocol ketat untuk menahan laju perkembangan virus ini. Beberapa negara melakukan lockdown ketat, seperti kota Wuhan di China, Italia, Denmark, Filipina, India dan Malaysia. Mereka melakukan ini agar virus tidak menyebar dan penderita tidak semakin banyak.

Lockdown memang kebijakan masing-masing negara tentu saja sudah terukur kemampuannya untuk menyeselesaikan masalah itu. Namun yang mungkin menjadi masalah bagi kita adalah beberapa warga kita yang ada di negara-negara yang melakukan lockdown. Malaysia misalnya. Kita tahu bahwa banyak warga negara kita yang bekerja di sektor informal di Malaysia. Dengan adanya kebijakan lockdown seakan mereka terjebak di negara itu karena tidak bisa pulang ke Indonesia, di sisi lain karena tak ada jaminan ekonomi di negara itu karena mereka berkerja di sektor informal.

Kita melihat fenomena lockdown yang dilakukan secara serampangan dan tanpa perhitungan matang di India menyebabkan orang tersiksa karena kelaparan. Terhentinya transportasi antar kota secara tiba-tiba membawa ribuan orang berjalan kaki dari kota  besar ke kota tempat kelahiran mereka. Kemudian, gelombang migrasi lokal ini tumbang karena kelelahan dan kelaparan. India adalah contoh buruk dari pengelolaan lockdown di dunia.

Kita lihat di beberapa tayangan televisi yang memperlihatkan banyak lembaga seperti Muhammadiyah dan NU yang bekerja bahu membahu untuk membantu mereka. Lembaga-lembaga ini memberi bantuan sembako kepada para WNI yang terjebak itu, dengan tujuan agar bisa bertahan selama lockdown berlangsung. Fenomena ini juga terdapat di beberapa negara dimana ada WNI terjebak dan ditolong oleh beberapa WNI lain untuk mengurusi mereka selama belum bisa kembali ke Indonesia.

Tindakan ini sepatutnya kita apresiasi dengan baik, karena sudah selayaknya solidaritas dipelihara dan dipupuk di manapun kita berada. Pandemi Covid-19 adalah sesuatu di luar prakiraan kita dan kita harus menyikapinya dengan cepat. Hanya saja memang ketahanan untuk menyikapi dengan cepat berbeda dari sari orang ke orang lainnya atau satu kelompok ke kelompok lainnya. Kita lihat di beberapa contoh di atas menggambarkan bahwa ketahanan kelompok masyarakat yang menolong WNI yang terjebak di luar negeri cukup kuat sehingga dia berdaya menolong mereka.

Karena itu, adanya solidaritas antar masyarakat ini harus terus kita pupuk agar dapat menguatkan kita kepada negara kita, Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun