Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Antara Noise, Voice, dan Musim Gugur

6 November 2021   19:00 Diperbarui: 6 November 2021   19:13 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim Gugur (dokumentasi pribadi)

Man-ga atau animasi Nausika bercerita tentang ekosistem bumi yang perlu diperbaharui. Caranya, bumi menyebarkan tumbuhan beracun untuk meluluhlantakkan segala sesuatu yang berada di sekitarnya (bumi menjadi mati). Kemudian setelah semuanya lenyap, berangsur-angsur kehidupan baru tercipta di tempat yang sama (bumi lahir kembali).

Bangku penuh dengan daun yang berwarna kuning (dokumentasi pribadi)
Bangku penuh dengan daun yang berwarna kuning (dokumentasi pribadi)
Pada ulang tahunnya ke-13, Kompasiana mengusung tema mengubah noise menjadi voice. 

Pertama saya ingin mengatakan, bahwa meskipun banyak "letupan" terjadi pada usianya ke-13, misalnya tentang K-rewards untuk menyebutkan salah satunya, tiga belas bukanlah angka sial. Saya mempunyai keyakinan ini karena angka tiga belas merupakan hari keberuntungan dan kegembiraan, setidaknya bagi orang tua yang telah melahirkan dan merawat saya.

Saya juga berpendapat, noise dan voice adalah pasangan, dan mereka ada (baca:tidak perlu diubah) untuk menjaga keseimbangan.

Kemudian kalau kita tilik lebih jauh temanya, apa dan bagaimana definisi noise maupun voice ini tentu akan berbeda, tergantung dari sudut pandang mana yang dipakai dan juga apa kepentingannya.

Misalnya saja, jika kita menyuarakan (atau menuliskan, karena Kompasiana adalah platform untuk menulis) kegelisahan dan keprihatinan kita terhadap suatu hal, maka dari sudut pandang orang yang bersuara (subjek), mereka akan mengangap itu adalah bagian dari voice.  

Hi no ataru basho de (dokumentasi pribadi)
Hi no ataru basho de (dokumentasi pribadi)
Akan tetapi tidak bisa dimungkiri, kalau dipandang dari sudut sasaran suara/tulisan (objek), maka bagi mereka itu bisa menjadi noise.

Kita butuh noise, seperti juga kita butuh voice. Karena seperti saya sudah tuliskan sebelumnya, segala sesuatu di dunia ini diciptakan berpasangan, agar keseimbangan bisa terjaga. Dengan catatan, noise ini bukan hanya cacian belaka, menyasar segala arah tanpa etika (baik sikap maupun tulisan) dan dengan logika tidak keruan.

Itu adalah hasil kemenungan saya hari ini. Setelah beberapa lama bermenung dan duduk agak lama di bangku taman, tenggorokan terasa kering dan gatal karena angin musim gugur memang biasanya tidak mengandung uap air (kelembapan). 

Saya kemudian berjalan untuk mencari vending dan membeli teh hangat.

Daun Mapple di musim gugur (dokumentasi pribadi)
Daun Mapple di musim gugur (dokumentasi pribadi)
Tidak banyak orang terlihat di taman hari ini. Saya teringat haiku (puisi pendek Jepang dengan aturan irama suku kata berjumlah 5, 7, 5) menggambarkan persis seperti suasana taman hari ini, yang ditulis oleh Matsuo Basho, penyair era Edo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun