Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Arigato Nippon, Sayonara Tokyo 2020

9 Agustus 2021   20:00 Diperbarui: 10 Agustus 2021   09:12 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata "Arigato" saat penutupan Olimpiade Tokyo 2020 (jiji.com)

Misalnya, tarian bon-odori, dengan lagu khas Tokyo bernama "tokyo-ondo". Beberapa orang terlihat memegang touro (lampion kertas). Tarian saat o-bon (musim panas) dari daerah lain pun ada, misalnya tari Eisa dari Okinawa. Pemirsa juga bisa menyaksikan tarian dari Ainu, suku asli Hokkaido.

Akhirnya, pesta olahraga musim panas terbesar dunia yang berlangsung selama 17 hari usai. Kita tahu, bahwa di setiap perjumpaan, pasti ada perpisahan.

Olimpiade telah resmi ditutup kemarin, dengan menyisakan ketidakpastian.

Kita tidak tahu, apakah olimpiade kali ini berhasil atau tidak. Saat ini pun, tidak ada yang mampu menjawab apakah Tokyo 2020 bisa menjadi legasi Jepang, bahkan dunia.

Akan tetapi kita tidak perlu kecewa, karena ada satu hal yang pasti. 

Yaitu Jepang telah berhasil menanamkan "biji" nilai luhur olimpiade. Dengan catatan tentunya, orang harus sabar untuk bisa melihat "biji" itu tumbuh menjadi pohon, kemudian kita memetik "buahnya". Entah 50 tahun, 100 tahun, bahkan 200 tahun kemudian!

Thomas Bach (ketua IOC) dalam pidatonya saat acara penutupan menyatakan, Jepang telah membagikan oleh-oleh penting pada masa sulit ini. Buah tangan itu adalah harapan kepada dunia, untuk menuju masa depan lebih baik. Sehingga, Thomas berharap agar rakyat Jepang berbangga atas hal tersebut.

Ketua olimpiade Tokyo 2020 Hashimoto Seiko dalam kata sambutannya setelah Thomas, berterima kasih kepada atlet yang telah berhasil menggunakan kekuatan olahraga, untuk membuka pintu gerbang masa depan bagi dunia.

Sebagai penutup, saya ingin menceritakan satu bagian menarik di acara penutupan yang mungkin luput dari perhatian. Pada bagian akhir acara, layar besar di atas stadion Kokuritsu Kyogijou tertulis "Arigato".

Tahukah Anda bahwa tulisan dengan warna dan jenis huruf (font) sama juga terlihat saat acara penutupan olimpiade Tokyo tahun 1964? Hanya saja, saat itu tertulis kata "Sayonara".

Tiga tahun lagi dari sekarang, atlet akan kembali berlari, menendang, berenang, mengayuh, melempar, memukul, berselancar, melompat, meneruskan tongkat estafet Tokyo 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun