Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Oh Bulu Tangkis, Oh Hanetsuki

7 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 7 Agustus 2021   10:00 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Main bulu tangkis di taman (dokumentasi pribadi)

Akan tetapi, pil pahit harus ditelan saat olimpiade Tokyo kali ini. Jepang hanya bisa meraih satu medali perrunggu saja dari pasangan ganda campuran Watagashi (Watanabe Yuuta dan Higashino Arisa). Padahal asosiasi bulu tangkis Jepang mempunyai target perolehan 6 medali, tiga diantaranya adalah medali emas!

Target ini memang tidak muluk, mengingat peringkat atlet Jepang pada perbulutangkisan dunia. Ironisnya, Bird Japan ternyata tidak bisa terbang setinggi burung, seperti harapan orang ketika memberikan nama ini kepada tim bulu tangkis.

Momota Kento dalam wawancara dengan salah satu harian ternama Jepang, memberikan beberapa alasan mengapa Jepang hanya bisa menggondol satu medali perunggu pada olimpiade kali ini yang diselenggarakan di "kandang" mereka.

Dia berkata, bahwa keinginan untuk menang, membuat beberapa atlet menjadi tergesa-gesa dalam pertandingan. Beban berat yang dipikul sebagai tuan rumah dan sebagai atlet dengan urutan tertinggi dunia, mempengaruhi konsentrasi saat bermain.

Memang sulit untuk memahami pernyataan Momota, karena sebagian besar kita pasti berpikir bahwa mental atlet Jepang tidak seperti itu. Kenyataan berkata lain karena itulah yang terjadi. 

Keinginan untuk tidak tersingkir dari arena perebutan medali, ironisnya justru menyebabkan sang atlet tidak bisa konsentrasi dengan baik, dan akibat lebih buruknya membuat lemah mental pemain. Oh malang benar nasibmu hanetsuki.

Cerita nasib bulu tangkis memang berbeda bagi Indonesia dan Jepang. Akan tetapi saya yakin, kedua tim pasti sudah memikirkan strategi terbaik, sebagai persiapan untuk pertandingan olimpiade selanjutnya yang akan diselenggarakan di Paris.

Apalagi tahun 2024 tinggal tiga tahun lagi. Saya percaya berbagai macam persiapan sudah mulai dilakukan dari sekarang karena jangka waktu 3 tahun itu pasti akan cepat datang. Terlebih banyak keterbatasan untuk melakukan berbagai kegiatan, akibat pandemi yang sedang melanda dunia.

Apakah nasib perbulutangkisan masing-masing negara akan berubah? Kita tunggu saja episode Paris, sambil menikmati acara penutupan olimpiade yang akan diselenggarakan besok (tanggal 8 Agustus 2021).

Selamat berakhir pekan, salam sehat dan salam olimpiade.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun