Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Oh Bulu Tangkis, Oh Hanetsuki

7 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 7 Agustus 2021   10:00 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Main bulu tangkis di taman (dokumentasi pribadi)

Oh malang benar nasibmu bulu tangkis. Ketika terseok-seok, tidak ada uluran tangan untuk membantu. Akan tetapi ketika tenar, tanpa rasa malu ada orang yang memanfaatkanmu.

Kita tinggalkan sejenak urusan manuver politikus Indonesia yang menunggangi keberhasilan bulu tangkis pada olimpiade Tokyo.

Kalau kita merunut sejarahnya, bulu tangkis bukanlah olahraga yang muncul secara tiba-tiba. Permainan anak battledore and shuttlecock yang merupakan akar dari olahraga bulu tangkis, sudah dimainkan zaman Yunani kuno, di Tiongkok, India dan juga di Jepang.

Bermain Hanetsuki saat Tahun Baru (pop-japan.com)
Bermain Hanetsuki saat Tahun Baru (pop-japan.com)

Di Jepang, permainannya dikenal dengan nama hanetsuki. Raketnya, disebut hagoita, sedangkan koknya disebut hane. Permainan hanetsuki akarnya adalah dari permainan bernama gicchou, yang sudah dimainkan sejak abad ke-7 masehi!

Hanetsuki mulai tenar dimainkan sejak era Muromachi (1336-1573). Anak perempuan biasanya bermain hanetsuki saat tahun baru. Kenapa tahun baru? Karena masyarakat Jepang percaya bahwa dengan bermain hanetsuki diawal tahun, mereka berharap bisa menolak bala sepanjang tahun.

Meskipun Jepang sudah mengenal permainan serupa bulu tangkis sejak abad ke-7 masehi, namun Bird Japan (julukan untuk tim bulu tangkis Jepang) bisa unjuk gigi mulai tahun 2000-an setelah dikomandoi oleh Park Joo-bong, pelatih berkebangsaan Korea.

Olahraga bulu tangkis pun, baru terkenal beberapa tahun belakangan ini. Man-ga dengan tema bulu tangkis seperti "Smash", "Bad-Girl", "Hanebado", banyak membantu pemahaman masyarakat Jepang.

Dari man-ga tersebut mereka tahu bahwa kecepatan smash bisa mencapai kurang lebih 400 Km/jam. Bahkan kalori yang digunakan saat bermain bulu tangkis, tidak kalah dengan olahraga lain yang lebih terkenal di Jepang misalnya sepak bola dan bola basket.

Dengan tangan dingin Park sang pelatih, perbulutangkisan Jepang memasuki era keemasan. Pada olimpiade 2012 di London, Jepang bisa merebut perak. Empat tahun kemudian mereka menggondol medali emas pada pertandingan ganda putri di Olimpiade Rio.

Banyak pebulu tangkis Jepang menempati peringkat atas dunia. Sebut saja Momota Kento atlet tunggal putra, dan pasangan ganda putri Fukuhiro (Fukushima Yuki dan Hirota Sayaka).  Ada juga Yamaguchi Akane, atlet tunggal putri. Kemudian pasangan Nagamatsu (Nagahara Wakana dan Matsumoto Mayu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun