Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

The Long and Winding "Tokyo 2020" Road

22 Juli 2021   19:00 Diperbarui: 23 Juli 2021   07:23 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Long and Winding 'Tokyo 2020' Road (diolah dari olympics.com dan nationalmaglab.org)

Saya sudah akrab dengan lagu-lagu The Beatles sejak SMP. Sambil memainkan gitar kepunyaan bapak, saya sering nyanyi lagu "Let it be", "Hey Jude", dan lainnya, untuk melatih lidah supaya nggak keseleo saat melafalkan kalimat bahasa Inggris.

Besok olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai secara resmi, dengan acara pembukaan pukul 8 malam waktu Jepang (18:00 WIB) di stadion Kokuritsu Kyougijou, Tokyo.

Kalau kita kilas balik sejenak, sampai dengan hari ini perjalanan menuju olimpiade memang terasa panjang dan berliku. Itu dirasakan oleh Gubernur Tokyo Koike Yuriko, yang menggambarkan suasananya dengan lagu dari The Beatles sesuai judul tulisan. Tidak tahu juga apakah dia sudah akrab dengan The Beatles saat SMP seperti saya atau tidak.

Untuk mengetahui bagaimana perjalanan sampai saat ini, mari kita ingat kembali beberapa peristiwa sebelum pelaksanaan Tokyo 2020.

Tahun 2015, emblem pertama olimpiade mengakibatkan polemik karena ternyata ada kemiripan dengan logo teater di Belgia dan studio di Spanyol. Walaupun kasus ini tidak sampai dibawa ke pengadilan, namun panitia menganulir emblem rancangan Sano Kenjiro, sang desainer yang menjadi pemenang sayembara emblem saat itu.

Kemudian bulan Maret tahun 2019, Takeda Tsunekazu yang menjabat ketua Komite Olimpiade Jepang (JOC) waktu itu, dicurigai melakukan suap saat melobi Tokyo sebagai kandidat olimpiade tahun 2020. Takeda kemudian tidak mencalonkan diri lagi untuk memperpanjang jabatannya di JOC.

Bulan Februari tahun 2020, Mori Yoshiro yang menjabat sebagai ketua panitia olimpiade saat itu, dikritik habis-habisan karena ucapannya yang merendahkan perempuan. Dia akhirnya lengser, dan ketua panitia sekarang dijabat oleh Hashimoto Seiko.

Sebulan setelah itu, direktur kreatif olimpiade Sasaki Hiroshi mundur dari jabatannya. Dia dianggap telah melecehkan artis yang akan tampil saat pembukaan, dengan idenya agar sang artis mengenakan kostum babi saat pertunjukan.

April 2020, karena pandemi melanda dunia, status keadaan darurat pertama diberlakukan di Tokyo dan 6 propinsi lain di Jepang. Saya juga merasakan akibatnya, karena sejak saat itu sampai sekarang, pekerjaan harus dilakukan dari rumah. 

Cerita tidak berhenti disitu. Gonjang-ganjing olimpiade masih terus berlangsung, bahkan sampai beberapa hari lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun