Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sakura Menari di Chidorigafuchi

27 Maret 2021   08:00 Diperbarui: 28 Maret 2021   02:56 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chidorigafuchi juga ada penyewaan naik perahu (dokpri)

Sakura berasal dari dua kata, yaitu "saku" dan "ra". "Saku" artinya mekar, dan "ra" asalnya dari kata uraraka yang artinya langit atau hati cerah.

Mungkin itulah alasannya, jika saya melihat atau menikmati bunga sakura, maka perasaan yang tadinya muram (misalnya karena capek banyak kerjaan), bisa hilang dalam sekejap.

Sebelum pandemi, pada hari kerja di bulan Maret seperti saat ini, saya sering jalan ke luar kantor ketika jam istirahat siang, untuk menikmati keindahan sakura. Alasannya, supaya hati dan pikiran segar kembali, sambil menghirup udara luar. Bahkan ketika bepergian untuk urusan kantor pun, saya berusaha menikmati sakura kalau ada kesempatan.

Hari biasa maupun akhir pekan, Chidorigafuchi selalu ramai dikunjungi orang (dokpri)
Hari biasa maupun akhir pekan, Chidorigafuchi selalu ramai dikunjungi orang (dokpri)
Ketika keluar kantor pada jam makan siang, biasanya saya membeli bento (nasi lengkap dengan lauk) dan minuman di swalayan terdekat. Kemudian saya makan sambil duduk di bangku atau di rumput, dekat taman yang ada pohon sakura.

Salah satu tempat yang pernah saya kunjungi untuk menikmati sakura saat hari kerja adalah Chidorigafuchi. 

Chidorigafuchi merupakan nama lokasi yang dekat dengan Kastel Edo, dan merupakan bagian dari kelurahan Chiyoda. Di sekitarnya banyak bangunan perkantoran, meskipun masih kalah mentereng bila dibandingkan dengan distrik bisnis lain seperti Ootemachi, Shinagawa dan Marunouchi. 

Saya pergi ke Chidorigafuchi untuk urusan kantor. Karena pertemuan baru dimulai pukul 14:00, maka saya sampai di sana sekitar jam makan siang. 

Setelah membeli bento dan minuman, saya langsung mencari tempat strategis untuk duduk dan menikmati sakura. Tidak begitu susah menemukan tempat duduk, apalagi kalau kita terbiasa duduk di sembarang tempat. Saya akhirnya bisa duduk dekat tembok yang agak rendah, kemudian menikmati bento sambil melihat sakura. 

Saya duduk tepat di belakang orang-orang ini (dokpri)
Saya duduk tepat di belakang orang-orang ini (dokpri)
Omong-omong, makan bento di luar kantor sambil duduk ala kadarnya adalah hal lumrah bagi salaryman (istilah pegawai dalam bahasa Jepang yang diambil dari bahasa Inggris sekenanya, atau Japlish).

Meskipun begitu, makan bento sambil menikmati sakura, adalah suatu hal yang jarang bisa saya lakukan. Boleh dikatakan makan bento sambil menikmati sakura, adalah suatu hal yang "mewah".

Saya sudah menuliskan diawal bahwa melihat sakura bisa membuat hati menjadi cerah. Nah, kalau melihat sakura sambil makan bento, maka rasa makanan pun bisa menjadi lebih nikmat. Enggak percaya? Sila Anda coba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun