Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bisnis Angkasa Luar Setelah Misi Pendaratan Apollo 11 di Bulan

20 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 20 Juli 2019   08:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Astronot Buzz Aldrin saat berada di Bulan| Sumber: NASA

Oleh karena itu, pihak swasta tidak ragu-ragu untuk menyuntikkan dana bagi pengembangan/riset angkasa luar, karena mereka tahu akan nilai (atau bisa dibaca juga sebagai peluang bisnis) dari data yang dikumpulkan, misalnya dari satelit yang mengorbit di angkasa luar. 

Data yang dikumpulkan pun beragam. Misalnya data tentang kandungan mineral dari daratan yang luas, atau data gerombolan ikan (yang mencakup jenis, perkiraan jumlah dan sebagainya) di lautan, data tentang berapa cadangan minyak suatu negara yang ditaksir dari foto kapal tanker yang lalu lalang dan singgah di pelabuhan negara tersebut.

Sedikit catatan tambahan, saat ini data satelit tidak hanya digunakan untuk kepentingan itu saja. Namun bisa diperluas, misalnya untuk perhitungan taksiran asuransi bencana alam, sebagai penunjang kendaraan untuk teknologi self driving, dan lainnya.

Sebagai penutup, Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentunya amat membutuhkan berbagai macam data, seperti data kekayaan laut (baik flora maupun fauna), data kekayaan mineral, data untuk tata kota dan sebagainya. Data-data ini bisa diperoleh melalui satelit.

Sensor yang dipasang pada satelit dapat digunakan untuk mengambil (memindai) berbagai macam data. Kemudian data gambar (atau foto) itu bisa digunakan untuk analisis kandungan sumber daya alam, baik di laut maupun darat (gunung). Biasanya ilmu atau teknologi yang berhubungan dengan hal-hal seperti ini disebut dengan Remote Sensing.

Data yang dikumpulkan nantinya juga bisa diolah, yang hasilnya bisa digunakan untuk berbagai tujuan. Misalnya digunakan untuk rencana tata kota, atau untuk prediksi bencana alam (gempa bumi, luapan air saat terjadi banjir), memonitor perubahan misalnya kikisan tanah di pegunungan maupun jangkauan air laut ke daratan yang disebabkan oleh naiknya ketinggian air laut, perubahan iklim (suhu) laut, dan lain-lain. 

Sebagai catatan, ilmu yang berhubungan dengan pengolahan data geografis ini biasa disebut Geographic Information System (GIS).

Saat ini, data-data satelit untuk kebutuhan tersebut kita beli dari negara (badan/organisasi) luar seperti NASA, NOAA (Amerika), ESA (Eropa).

Indonesia memang sudah mempunyai beberapa satelit saat ini. Namun, kebanyakan satelit digunakan untuk kepentingan telekomunikasi, maupun untuk keperluan siaran televisi. 

Seperti Satelit Nusantara Satu yang baru saja diluncurkan, merupakan satelit komunikasi broadband pertama yang dimiliki Indonesia. Satelit ini berguna untuk menunjang kebutuhan akses Internet dari daerah, terutama yang berada di pelosok.

Mungkin nantinya, selain untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi dan siaran, penting juga bagi Indonesia untuk memiliki satelit yang dilengkapi sensor, sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun