Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Yuk Mengenal Lebih Jauh tentang Society 5.0

4 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 4 Mei 2019   11:04 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sama seperti Made in China 2025, Industrial Internet yang dicanangkan oleh Amerika, Connected Industries yang dicanangkan oleh Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang. Semua itu adalah setali tiga uang dengan Industri 4.0, yang pertama kali digaungkan oleh Jerman pada tahun 2011.

Tentang Society 5.0
Di Jepang, Society 5.0 bukanlah "barang baru" karena hal ini sudah ditetapkan dalam sidang kabinet sebagai rencana dasar iptek yang ke-5, pada bulan Januari tahun 2016. Sebagai catatan, rencana dasar iptek ini adalah merupakan promosi pemerintah, yang dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Definisi Society 5.0 adalah sebagai berikut.

"Suatu masyarakat dimana kita dapat hidup nyaman dengan mendapatkan layanan berkualitas tinggi, yaitu mendapatkan layanan yang tepat sesuai kebutuhan, tanpa dibatasi oleh perbedaan bahasa (yang digunakan), area (tempat tinggal), jenis kelamin, umur dan sebagainya, kepada semua orang yang memerlukan, pada saat diperlukan"

Kalau merunut perkembangannya, pertama muncul Society 1.0 sebagai penggambaran masyarakat yang masih menumpukan kehidupannya dari berburu. Kemudian meningkat menjadi masyarakat bertani pada Society 2.0. Lalu mengalami perkembangan menjadi masyarakat yang bertumpu pada industri, sebagai inti dari Society 3.0. Setelah itu, muncul Society 4.0 sebagai penggambaran masyarakat yang bertumpu pada informasi.

Dalam Society 4.0 (bagi Jepang) saat ini, dengan "banjir" (melimpahnya berbagai macam) informasi, maka masyarakat tidak (kurang) mampu untuk menganalisis informasi yang tersedia. Akibatnya orang akan menjadi sulit untuk bisa menemukan informasi yang diperlukan. Keadaan tersebut otomatis juga akan membuat, masyarakat sukar sekali untuk membagi kembali informasi yang mereka dapatkan.

Apalagi karena struktur demografis Jepang berbentuk kerucut terbalik , maka beban bagi tiap individu (misalnya beban membayar pajak dan asuransi) yang masih berada pada usia produktif juga akan meningkat. Sebabnya adalah, menurunnya tingkat kelahiran (pertumbuhan populasi yang stagnan, bahkan berkurang) dan peningkatan populasi masyarakat berusia tidak produktif (diatas 65 tahun). 

Hal yang memburukkan keadaan adalah, menurunnya jumlah penduduk di pedesaan karena migrasi penduduk (depopulasi) dari daerah pedesaan ke kota besar.

Untuk mengurangi dan mengatasi masalah beban itu (terutama untuk masa-masa ke depan), maka pemerintah Jepang mempromosikan penggunaan teknologi baru seperti AI, IoT, cloud, drone, kendaraan otonom dan robot. Society 5.0 adalah tentang penggunaan teknologi tersebut, dengan tujuan akhirnya untuk mewujudkan masyarakat dimana setiap individu dapat hidup dengan nyaman, tanpa beban.

Society 5.0 diharapkan bisa membantu memecahkan masalah seperti tingkat kelahiran yang rendah, populasi penduduk non produktif (usia tua) yang tinggi, kesenjangan regional (antara daerah yang memiliki depopulasi yang tinggi dengan yang tidak), dan jurang perbedaan antara kaya dan miskin.

Kalau berbicara tentang Industri 4.0, maka kita tidak bisa lepas dari pembicaraan tentang teknologi AI, IoT, dan Big Data. Berangkat dari sini, maka kita bisa mengatakan bahwa masyarakat yang tercipta dari hasil pemanfaatan teknologi yang digunakan untuk Industri 4.0 itu, adalah wujud dari Society 5.0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun