Mohon tunggu...
Anylla
Anylla Mohon Tunggu... Lainnya - Never Try Never Know

Mahasiswi UIN KHAS Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Madzhab Kajian Filsafat Pendidikan

28 Maret 2020   18:53 Diperbarui: 10 April 2020   18:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengenai madzhab filsafat pendidikan ada 3 bagian yakni tentang aliran, kunci pemikiran, serta tokoh pelopor dalam filsafat pendidikan. Hayoo udah pada tahu belum? Eh kok gak "tempe" aja yah (bercanda wkwkwk). Untuk mengetahuinya yuk..langsung simak tulisan di bawah ini.

Aliran Filsafat Pendidikan

Berbagai aliran dalam cakupan filsafat pendidikaan bukan berarti akan membuat kontruksi pendidikan semakin kacau, Namun masing-masing aliran dapat menghasilkan titik temu guna menemukan gambaran tentang filsafat pendidikan yang harmonis. Dari sekian aliran filsafat pendidikan, saya akan menjelaskan tentang aliran yakni aliran idealisme, esensialisme, dan perenialisme.

1. Aliran Idealisme

Memandang bahwa realitas adalah roh bukan fisik maupun materi. Pengetahuan yang di dapat dari panca indra adalah tidak pasti, karena dunia sifatnya tiruan belaka dan menyimpang dari kebenaran. Dalam pendidikan, pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide.

2. Aliran Esensialisme

Aliran ini adalah aliran filsafat yang mengiginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka menganggap bahwa kebudayaan lama telah banyak memberi kebaikan. Pendidikan harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada. Dalam aliran ini, pendidikan sebagai pemelihara kebudayaan.

3. Aliran Perenialisme

Muncul pada abad ke-20. Berpandangan bahwa situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosiokultural. Sikap nostalgia atau kembali ke masa lampau merupakan konsep bagi kaum perenealisme. Jadi pendidika dewasa ini perlu di rubah ke masa lampau berdasarkan keyakinan bahwa itu lebih berguna.

Sekian dulu dari saya. kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu lagiii..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun