Mohon tunggu...
Hanifatuz Zahro
Hanifatuz Zahro Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PAI A7 IAIN Jember

Jadikan kegagalan sebagai pembelajaran dan perbaiki langkah selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keteladanan Guru dalam Mengajar dengan Tulus Hati

15 Maret 2020   22:07 Diperbarui: 10 April 2020   22:05 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru yang baik adalah guru yang mengajarkan muridnya dengan tulus hati. Seorang guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya, tetapi juga mendidik mereka, untuk mendidik tidak harus mengajar di bidang etika atau menjadi guru agama. Mengajar di bidang apapun. Sesungguhnya setiap guru dapat menerapkan pendidikan bagi para muridnya yaitu mengajar dengan tulus hati.

Menjadi guru jangan hanya ingin menjadi orang yang didengarkan kata-katanya tetapi juga harus bersedia mendengarkan kesulitan yang dihadapi oleh muridnya.

Guru adalah seorang pemimpin yang cara berpikir, sikap mental dan perilakunya yang tercermin dalam keseharian di depan dan diluar kelas menjadi contoh teladan bagi murid-muridnya.

Di zaman sekarang banyak seorang murid yang seringkali melanggar peraturan yang sudah ditetapkan didalam asas sekolah seperti halnya memakai baju tidak dimasukkan, rambut gondrong, sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan ijin, mereka mengabaikan aturan yang sudah ditegakkan dan lebih memilih untuk membuat aturan sendiri tanpa mematuhi aturannya.

Sekolah bukan hanya membuat kita pintar, cerdas, tetapi agar siswa semakin taat dan bermanfaat. Kalau kita sudah di sekolah ikuti aturan yang ada jangan mengeluhkan aturan dan membenturkan dengan logika. Dan sekolah pun tidak hanya mencari ilmu tetapi adab kepada guru, adab sama teman, adab terhadap sekolah itu sendiri, bahkan adab terhadap ilmu yang dicari.

Karena itu pendidikan di sekolah bukan hanya cerdas yang penting agar kita beriman, berakhlak mulia dan bermanfaat.

Semoga kita semakin menjadi manusia yang berakhlak mulia, cerdas, dan terampil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun