Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

MEMBACA sebanyak mungkin, MENULIS seperlunya

“Hangesti Budi, Makartining Jati Diri, Hangayu-hayu Nuswantara. Manunggaling Kawula Gusti”

I listen, I learn and I change. Mendengar itu buat saya adalah langkah awal dalam proses belajar yang saya tindaklanjuti dengan upaya melakukan perubahan untuk menggapai cita. Bukan hanya indra pendengaran yang diperlukan untuk menjadi pendengar. Diperlukan indra penglihatan, gerak tubuh bersahabat dan raut muka serta senyum hangat. Gaul !

Belajar memahami apa yang terjadi di sekitar dan menulis untuk berbagi pendapat.

Mencari dan mencari terus.

Akhmad Sekhu lahir di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, besar di "Kota Budaya" Yogyakarta, kini hijrah ke "Kota Gelisah" Jakarta, yang insya Allah dalam hidupnya ingin selalu berkarya. Menulis berupa puisi, cerpen, novel, esai sastra-budaya, resensi buku, artikel arsitektur-kota, kupasan film-musik, telaah tentang televisi di berbagai media massa, juga banyak mengerjakan penulisan buku biografi karier dan kisah kehidupan, kini bekerja sebagai wartawan

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

seorang pengangguran yang gemar menulis