Mohon tunggu...
Soni Zainal
Soni Zainal Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia

Penyintas Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Motor Tua

3 November 2022   16:50 Diperbarui: 3 November 2022   16:58 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di sela-sela makan siang, kami guru-guru di sekolah selalu menyempatkan mengobrol, bercengkrama satu sama lain di kantin sekolah. Siang tadi hujan cukup deras. Sebagian guru tertahan di masjid. Hanya ada beberapa guru dan siswa yang duduk-duduk di kantin dan menikmati makan siang.

"Anu, Pak. Aku kemarin ada cerita lucu sepulang dari Bekasi" ucap pak Mis membuka obrolan.

Pak Mis ini guru freelance di sekolah kami. Jadwal mengajarnya hanya pada hari Selasa dan Kamis saja. Selain itu, beliau juga bekerja sebagai karyawan tender proyek di bilangan Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Di perjalanan pulang saya terjebak macet. Jalanan banjir. Stuck, motor maupun mobil sama-sama tidak bisa bergerak sama sekali." Imbuhnya lagi dengan nada agak medok.

"Arus dari kedua arah sama-sama padat. Tepat di depan saya ada Mbak-Mbak umuran 30-an, menuju ke arah berlawanan dengan motor matic. Tak banyak yang bisa dilakukan selain pasrah; hujan makin deras".

Di tengah kepayahan karena hujan ia gak sempatkan menyapa mbak-mbak matic tadi, yang bisa dilakukan hanyalah saling melempar senyum.

"Senyum Mbak matic tadi saya maknai sebagai ucapan 'hati-hati di jalan'" ucapnya lagi sambil tertawa. he he he

"Motor saya yang Grand itu kuat, Mas. Motor tua memang, tetapi perjalanan Jakarta-Jogja masih oke. Mesinnya aman. Asal perawatannya saja yang harus rutin. Ya, minimal ganti oli jangan telat-telat amatlah. Pun, walau itu motor tua, saya selalu isi dengan pertamax, loh" Ujarnya lagi melanjutkan cerita.

"Sampai kapan pun tidak akan saya jual, Mas. Kenangannya terlalu banyak. Motor itu nemenin saya kuliah, angkut hasil panen ke pasar, bahkan jadi saksi pertemuan saya dengan istri. Itu saya beli dari hasil proyekan sekitar tahun 2006 sampai sekarang masih saya rawat." Pungkasnya sambil membenarkan posisi duduknya.

Mendengar cerita Pak Mis, Saya jadi teringat nasihat Ibu, "Kalau kamu punya barang, punya rezeki sekecil apa pun harus disyukuri. Pikirkan bagaimana cara mendapatkannya."

Pak Mis adalah contoh 'orang besar'. Saya yakin dia mampu membeli yang lebih canggih dari sekadar motor tua yang dipakainya selama ini. 'Kenangan' dalam motor tuanya adalah bentuk kanaah kepada-Nya yang patut disyukuri dalam setiap keadaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun