Mohon tunggu...
Syurawasti Muhiddin
Syurawasti Muhiddin Mohon Tunggu... Dosen - Psikologi

Berminat dalam kepenulisan, traveling, pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bermimpilah, Percayalah, Beranilah!

26 September 2019   22:50 Diperbarui: 26 September 2019   23:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Kita dapat menjadi raja dan ratu, atau apapun jika kita percaya". Itu adalah kutipan lirik dari lagu yang berjudul "There's a place for us", salah satu lagu  dari film Narnia 3. Lagu tersebut adalah lagu tentang mimpi, harapan, dan keyakinan. Kita tak ingin membahas mengenai lagu tersebut. Cukup menghayati kutipannya. Apa yang bisa kita pelajari?

Ya. Kita bisa mencapai apapun yang kita impikan, apabila kita mempercayai itu. Saya ingin menjadi dokter yang hebat, berarti saya percaya bahwa saya bisa menjadi dokter yang hebat. Seperti yang dikatakan oleh Walt Disney, "jika kamu bisa memimpikannya, berarti kamu bisa melakukannya."

"Aku sudah memiliki mimpi, aku menuliskannya di dinding kamarku serta buku catatan harianku. Namun, aku merasa bahwa tak ada satupun dari mimpiku yang menjadi kenyataan padahal waktu terus berlalu". Beberapa dari kita mungkin pernah mengucapkan hal tersebut, merasa pesimis, bahkan sampai menyerah atas mimpi kita.

Beberapa dari kita mungkin juga merasa rendah diri. Kita merasa bahwa kita adalah seseorang yang biasa-biasa saja dan  tidak mungkin menjadi orang hebat. Jika kita adalah orang dengan kepercayaan  ini maka kita perlu untuk segera menggesernya.

Mari kita belajar dari sejarah hidup Oprah Winfrey, seorang perempuan yang berasal dari keluarga miskin di daerah Mississippi, Amerika Serikat.

Di masa mudanya, dia harus berjuang menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya, termasuk pernah mendapat tindak kekerasan. Namun, Oprah tidak mudah menyerah hingga saat ini dia dikenal sebagai seorang millioner dengan berbagai bisnis yang sukses. 

Kita juga tidak asing dengan nama J.K Rowling, penulis cerita Harry Potter yang melegenda. Namun, sebelum kesuksesan Harry Potter, dia adalah seorang ibu tunggal yang hidup di bawah standar kesejahteraan dan sempat mengalami depresi.

Dia juga ditolak berkali-kali oleh penerbit sebelum salah satu penerbit akhirnya menerimanya. Mereka berdua pernah berada di roda kehidupan bagian bawah, pernah gagal. Namun mereka tidak menyerah dan terus berusaha.

Kita mungkin memiliki kondisi keluarga yang jauh lebih baik, ada orang-orang yang selalu menyayangi dan mendukung kita. Kita memiliki kemampuan ekonomi yang cukup, serta kesempatan yang lebih banyak, ditambah lagi fasilitas yang memadai. Lantas mengapa kita tidak bisa mencapai titik seperti yang mereka capai?

Beberapa orang di antara kita juga memiliki pandangan bahwa kita tidak bisa menjadi apa-apa karena tidak memiliki keahlian tertentu. Kita tak tahu apa kelebihan kita seperti JK.Rowling yang punya bekal kepenulisan, Oprah dengan kecerdasan yang dimilikinya sehingga bisa memperoleh beasiswa di Tennessee State University.

Kita juga perlu untuk mengganti pandangan tersebut. Kita diletakkan di dunia ini oleh Tuhan, karena suatu alasan, bahwa kita akan melakukan sesuatu yang bermanfaat di dunia ini. Kita diciptakan untuk menjadikan bumi beserta isinya menjadi sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun