Mohon tunggu...
SYUKRON ABDULMAJID
SYUKRON ABDULMAJID Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang yang berprofesi sebagai guru dan memiliki hobi dibidang otomotif dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

3 Juni 2023   00:37 Diperbarui: 3 Juni 2023   00:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRAK

Syukron Abdul Majid: "Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa SD Kelas IV SDN Bahagia 06 Kab. Bekasi". Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA Kelas IV SDN Bahagia 06 Kec. Babelan Kab. Bekasi?". Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa hasil penggunaan media pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Bahagia 06 Kec. Babelan Kab. Bekasi, untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Bahagia 06 Kec. Babelan Kab. Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Bahagia 06 dengan jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 25 siswa terdiri dari 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Prosedur perbaikan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 siklus, desain prosedur perbaikan pembelajaran meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, dan (4) Refleksi. Dalam memperoleh data pada kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan lembar observer sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskriptif kuntitatif berdasarkan hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas IV SD Negeri Bahagia 06. Hal ini terlihat dari siklus I penggunaan metode demonstrasi terjadi peningkatan yaitu dari 25 siswa sebanyak 13 siswa (52%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan terjadi peningkatan yang signifikan pada siklus II yaitu sebanyak 25 siswa (100%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Demonstrasi dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Gaya (Dorongan dan Tarikan) Dengan Alat Ukur Tidak Baku Melalui Metode Demonstrasi Siswa Kelas IV SD Negeri Bahagia 06 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.

 

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan nasional semakin mengalami kemajuan, pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan nasional yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan nasional barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun.

Tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian melalui pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi maupun masyarakat, serta mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional.

Untuk tercapainya tujuan Pendidikan Nasional tersebut, telah ditempuh berbagai upaya oleh pemerintah. Upaya-upaya tersebut hampir mencakup seluruh komponen pendidikan seperti pengadaan buku-buku pelajaran, peningkatan kualitas guru, proses pembelajaran, pembaharuan kurikulum, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan kualitas pendidikan.

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta  memiliki sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, dalam hal ini diperlukan guru kreatif yang bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajara yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Keaktifan dan hasil belajar siswa yang rendah, khususnya pada mata pelajaran IPA merupakan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahan dalam kegaiatan pembelajaran dapat ditinjau dari beberapa aspek. Ditinjau dari aspek siswa, yang mempengaruhi hasil belajar muncul dari faktor internal dan eksternal. Menurut (Dimyati, 2006:200) "faktor internal siswa meliputi sikap terhadap belajar, motivasi berprestasi, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa, sedangkan faktor eksternal dapat berupa guru, sarana dan prasarana, kebijakan penilaian, lingkungan sosial, dan kurikulum sekolah".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun