Mohon tunggu...
Pendidikan

Kenapa Harus Tolong Menolong?

14 November 2018   10:32 Diperbarui: 14 November 2018   10:37 2236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tolong menolong dalam kebajikan mempunyai arti yang sangat luas. Tolong menolong tidak harus berupa mendermakan harta benda atau tenaga, tetapi memberi nasihat kepada orang yang perlu diberi nasihat pun termasuk perbuatan tolong menolong, sebagaimana Rasulullah Saw menganjurkan orang untuk menolong orang yang suka menganiaya, yaitu dengan jalan mencegahnya dari perbuatan aniaya itu.

Pengertian tolong menolong dalam kebaikan, termasuk didalamnya adalah mencegah munkar, memberi nasihat kepada orang yang suka berbuat dzalim. Tentu saja jalan yang baik adalah memberi nasihat dengan tutur kata yang lemah lembut sehingga tidak menyinggung perasaan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Dalam firman Allah pun diterangkan pada surat at-taubah ayat 71 yang artinya :

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar..." (At-taubah:71)

Sebagai orang mukmin tentu berkeinginan agar temannya ikut memperoleh kebahagiaan, oleh karena itu ia harus suka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf. Ia tentu tidak ingin membiarkan temannya terjerumus dalam kemaksiatan, oleh karena itu ia memperingatkan temannya agar tidak berbuat yang munkar, sebab pada hakikatnya orang-orang mukmin yang satu dengan yang lain adalah bersaudara.

Sudah selazimnya orang-orang yang bersaudara tidak menghendaki adanya perpecahan. Oleh karena itu satu dengan yang lain tidak boleh saling mencari kemenangannga sendiri-sendiri. Kita harus menerima nasihat orang lain jika kita ingin nasihat kita dihargai orang. Kita harus menghargai pendapat orang jika kita ingin pendapat kita tidak diremehkan orang. Sebab pada hakikatnya kedudukan manusia adalah sama dihadapan Allah SWT. Sama kedudukannya sebagai hamba Allah SWT, tidak ada seorang hamba-hamba Allah SWT yang lebih mulia dari yang lain kecuali dengan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Sebagimana dalam firman Allah SWT :

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al hujurat : 13)

Dari ayat ini kita dapat memperoleh pengertian, bahwa semua bangsa yang tersebar di jagat raya ini adalah dari keturunan yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Perbedaan warna kulit, perbedaan bahasa dan perbedaan tempat berpijak bukanlah merupakan penghalang untuk saling kenal mengenal menuju persaudaraan. Kita perlu menyadari perlunya hubungan antara sesama hamba Allah dalam melaksanakan tugas-tugas hidup, lantaran kita tidak bisa melepaskan diri dari masyarakat, yang pada hakikatnya saling membutuhkan satu sama lain.

Dengan demikian kita harus menumbuhkan kesadaran untuk memelihara persaudaraan serta menjauhkan diri dari perpecahan. Sebab yang demikian itu merupakan realisasi pengakuan bahwa bermasyarakat pada hakikatnya adalah saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Rasulullah Saw telah menganjurkan hidup bergotong royong saling bantu membantu dan tolong menolong antara sesama manusia. Sehingga beliau menganggap orang yang suka tolong menolong itu termasuk golongannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun