Smartphone merupakan salah satu tanda perkembangan zaman, di Abad ke -20 ini semua kalangan harus bisa berdaptasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang agar bisa memperoleh informasi yang lebih baik, tak hanya itu smartphone juga bisa menjadi sebuah media untuk bisa melakukan kegiatan berbisnis.
Pada saat bulan Maret 2020 lalu kita dihebohkan dengan kemunculan sebuah wabah yaitu covid-19, hal ini melumpuhkan segala aktifitas yang kita lakukan seperti biasanya. Dari segi pendidikan maupun ekonomi menjadi terhambat, apalagi WHO telah menetapkan bahwa seluruh kegiatan yang kita lakukan harus dikerjakan di rumah saja (stay at home). Dengan adanya penetapan dari WHO ini kegiatan ekonomi seakan melumpuh dan terhambat.
Dengan adanya kegiatan KKN-PPM yang dilakukan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ditengah masa pandemik ini mahasiswa dituntut untuk bisa memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat dengan capaian program studi masing-masing.
Jika dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi, musibah ini sangat menghambat perokonomian masyarakat terutama masyarakat yang masih melakukan kegiatan bisnis di luar rumah, seperti pedagang-pedagang di pasar.
Lokasi tempat saya melakukan kegiatan KKN-PPM ini adalah disalah satu Desa yang berada di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur yaitu Desa Balauring.
Dengan adanya penetapan pemerintah tentang semua kegiatan dilakukan dirumah sangatlah merugikan untuk pedagang-pedagang yang bekerja di pasar harian tradisional karena pentupan pasar. Hal ini akan menimbulkan masalah ekonomi yang mana adanya kesenjangan antara pendapatan masyarakat yang semakin menurun namun permintaan tehadap kebutuhan selalu tetap dan kadang meningkat.
Sebagai mahasiswa fakultas ekonomika dan bisnis, pada kegiatan KKN-PPM ini saya melakukan program kerja saya yaitu mengedukasi masyarakat tentang"strategi marketing dengan memanfaatkan teknlogi smatphone dimasa pandemik ". Di era milenial ini hampir semua kalangan sudah bisa menggunakan smatrphone namun, tidak semua pengguna smarphone bisa menggunakan teknologi ini untuk kegiatan berbisnis, ini adalah salah satu hal yang melatar belakangi saya mengankat topik strategi marketing dengan memanfaatkan teknlogi smatphone dimasa pandemik.
Di desa Balauring ini bisa dikatakan cukup maju karena penggunaan internet di desa ini cukup baik. Bukan lagi suatu hal baru jika kita melihat ibu-ibu atau bapak-bapak di desa ini sudah bisa memanfaatkan smarphone untuk melakukan komunikasi, baik itu berupa facebook ataupun whatsap dan lain sebagainya. Namun, hanya ada beberapa orang dari desa ini yang sudah mampu menggunakan smartphone untuk kegitan berbisnis hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi masyarakat terhadap berbisnis menggunakan media sosial.
Ada beberapa program kerja yang saya lakukan selama kegitan KKN-PPM ini yaitu mengedukasi masyarakat tentang strategi marketing dengan memanfaatkan teknlogi smatphone dan juga memperkenalkan suatu produk densinfektan alami yang mana desinfektan ini bisa dibuat oleh masyarakat sendiri, yaitu desinfektan dari olahan daun sirih dan jeruk nipis.
Hal ini bisa mengurangi pengeluaran masyarakat dalam membeli desinfektan yang mahal. Kegiatan edukasi yang saya lakukan adalah dari rumah ke rumah yang berada di dekat lokasi kegiatan KKN-PPM saya namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu: menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Masyarakat di desa Balauring sangat antusias dalam kegiatan KKN-PPM ini, masyarakat menaggapi hal ini sebagai salah satu kegiatan postif untuk menambah wawasan dalam kelangsungan hidup dimasa pandemik covid-19 ini.