Mohon tunggu...
Syta Dwy Riskhi
Syta Dwy Riskhi Mohon Tunggu... Administrasi - Move

Simpel dan santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Sayur Mayur Merindu"

24 November 2018   21:18 Diperbarui: 24 November 2018   21:18 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Di situ biasa tempat orang-orang pemabuk itu berkumpul, mereka selalu membuat kegaduhan tapi tidak ada yang menegur"

"siapa juga yang berani menegur, salah-salah ucap malah bisa habis di tangan mereka"

"malam kemarin, tidak segaduh biasanya sepertinya tidak ada yang menang lotre jadi tidak ada pesta bagi mereka"

"heran apa tidak mikir keluarga ya mereka itu, mabuk tiap malam"

"yah mana ada dipikirin sudah kebiasaan, gitu lah kalo lelaki di biarkan menganggur, Cuma mengandalkan istri yang kerja ke luar negeri"

"semoga anaknya tidak seperti bapaknya"

"sudahlah buk, tidak kalau tidak berani menegur yasudah biarkan saja ngapain di omongin terus, keburu layu nih sayur saya" si tukang sayur mengeluhkan betapa lama si ibu-ibu ngobrol sembari memilih-milih sayur, obrolannya lama belinya sedikit.

"yaelah bang ini juga lagi milih-milih, lagian emang sudah pada layu nih sayur, bang ngga ada ikan gurame?"

"ngga ada buk, daging ayam saja buk yang ada"

"hiiiihh,,,, orang pengen ikan gurame di tawarinnya ayam"

Kesibukan ibu-ibu komplek di pagi hari, belanja sayur keliling sembari mengobrol berbagai hal dengan ibu-ibu lain, banyak topik pembicaraan setiap paginya. Tukang sayur kelilingpun sampai katam siapa saja yang di bicarakan si ibu-ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun