Kamu tahu apa yang kusuka saat pagi menjelang. Di Saat keheningan datang.
Mendoakanmu.
Doa-doaku menyentuhmu.
Membangunkanmu.
Tapi seperti tak sehangat dulu.
Saat ku terbangun dan memunguti rindumu.
Pagi menyepi sejak aku, kehilanganmu,
Masih belum usai cinta kusabdakan, namun masih tertinggal wangi pagi yang terumbar kepada jendela malam dan mengembun sunyi,
Tanpamu.
Pagiku tak berembun.
Soreku tak menjingga.
Tanpamu.
Malamku tak berbintang.
Siangku tak bermentari.
Tanpamu,
Aku tetap tegar, Karena kau adalah untaian kata terindah sepanjang sejarah.
Dulu, kini, juga nanti.