Mohon tunggu...
Syivaun Nadhiroh
Syivaun Nadhiroh Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT sekaligus Mahasiswi Magister Pendidikan Islam UIN MALIKI Malang

Menjadi Manusia yang mengerti akan makna kehidupan dengan Antusias, Semangat, Smart, Kreatif dan Inovatif. Semoga Sukses dan Berkah, amiin... SEMANGAT-SEMANGAT.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sangu Urip (Bekal Hidup)

26 Juli 2020   17:15 Diperbarui: 26 Juli 2020   17:10 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergerak merupakan keharusan bagi manusia yang hidup. Setiap manusia jika ingin mendapatkan sesuatu dia harus bergerak tak kecuali siapapun itu pangkat dan jabatannya, kaya ataupun miskin. Selain kata bergerak, juga berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan dan diinginkan. 

Bergerak dalam KBBI adalah perpindahan dari tempat atau kedudukan kemudian juga dikatakan dengan melakukan usaha. Perpindahan ini tidak hanya sekedar pindah dari tempat yang sebelumnya ke tempat yang berikutnya, melainkan bergerak dengan berbagai cara yang akan digunakan, seperti berdiri, menggeser tempat duduk, berlari, melompat dan lain sebagainya.

Setiap sesuatu yang hidup di dunia ini diciptakan dengan berpasang-pasangan, ada malam dan siang, langit dan bumi, kanan dan kiri, anggota badan juga termasuk yang berpasang-pasangan begitu juga manusia. Selain itu juga ada ilmu, yang dihadirkan dengan berpasangan yaitu ilmu umum dan ilmu agam. 

Ilmu yang dipelajari sebaiknya tidak hanya belajar ilmu umum saja seperti, sains, teknologi, pengetahuan alam, sosial, ekonomi, sejarah dan lainnya. Akan tetapi belajar ilmu umum hendaknya juga diimbangi dengan ilmu agama, tidak lain untuk menajadi bekal hidup. Ibarat cara sesorang untuk bergerak mendapatkan sesuatu itu adalah dengan ilmu. 

Kepada siapapun ilmu itu diperoleh jika pondasi ilmu agama dan umumnya sangat kuat maka dia tidak akan serta merta menelan hukum atau syariat secara mentah-mentah. Ada proses untuk berfikir di dalamnya, seperti contoh ketika akan melompat yang harus diperhatikan kedua kaki (ibarat ilmu agama dan ilmu umum) dalam keadaan sehat dan kuat, kemudian memikirkan strategi akan melakukan melompat miring, lurus atau ke belakang. Setelah itu berapa lompatan yang harus ditempuh untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan tersebut, 2, 3 ataukah 5 lompatan.

Bekal hidup atau sangu urip yang dimaksud di sini adalah ilmu, siapapun yang ingin mendapatkan sesuatu, menguasai sesuatu, ataupun menjadi sesorang yang berharga harus memiliki bekal hidup yaitu ilmu. Tidak pandang derajat, pangkat ataupun agama sesorang itu. Berguru kepada siapapun boleh tapi sebagai manusia yang sudah memiliki bekal ilmu sedari kecil harus menyesuaikan dengan hukum yang dianut, ambil yang baik buang yang tidak baik. 

Semua agama sama saja meyakini adanya Tuhan dan juga tidak ada paksaan di dalamnya. Semua tergantung pada pribadi masing-masing dengan ilmu yang dimilikinya. Semakin tinggi ilmu seseorang dia tidak akan pernah menyalahkan ataupun membeda-bedakan, dia akan mendapatkan hikmah dan pelajaran yang berharga dalam kehidupannya atau informasi yang didapatkan, bahkan juga memberikan manfaat kepada yang lainnya.

Bekal hidup tidak hanya berupa materi duniawi melainkan dua ilmu untuk selalu mendekatkan diri pada sang Ilahi.

Kemudian menjadi pribadi yang diRahmati dan dihargai oleh sesama.

Allahu A'lam

Gampingan, 26 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun