Ketika Prilly Latuconsina Jadi Dosenku

Kelas kajian selebritas minggu ini sangat spesial. Kelasku kedatangan dosen praktisi yang keren abis. Siapakah dia? 

Sekitar dua minggu sebelum tanggal 29 September 2022, salah satu dosenku membuat sebuah pengumuman di grup kelas bahwa kita akan kedatangan seorang dosen praktisi. Ternyata ia adalah Prilly Latuconsina. Ketika membaca pesan itu, aku langsung terkejut, senang, dan campur aduklah perasaanku. Seketika aku langsung berkabar dengan salah satu temanku yang juga peserta kelas itu. 

"Ini serius Prilly?"

Dengan perasaan excited kami begitu bersemangat dan tidak sabar untuk dapat segera hadir di kelas itu. 

Kedatangan Prilly menjadi dosen praktisi di UGM ini bisa terjadi karena program MBKM Praktisi Mengajar yang diselenggarakan Kemendikbud Indonesia.

Kamis, 29 September 2022 aku berangkat ke kampus dengan cukup terburu-buru, takut terlambat masuk kelas. Di depan kelas, sudah banyak mahasiswa yang duduk-duduk sambil berbincang dan menunggu untuk bisa masuk ke ruangan.

Setelah mendapatkan kursi masing-masing, aku sangat tidak sabar untuk melihat Prilly memasuki ruangan pula. Setiap pintu kelas dibuka, kami menoleh ke arah sana, berharap Prilly akan segera datang. Jujur aku cukup nervous, entah kenapa. Apalagi ditambah dengan dinginnya suhu ruangan kelas IUP saat itu, membuatku jadi semakin deg-degan. 

Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pintu kelas dibuka, Prilly masuk ke ruangan menggunakan setelan berwarna lilac juga mengenakan kacamatanya. Di belakangnya sudah ada beberapa awak media yang turut masuk ke kelas untuk meliput. Sontak seluruh kelas langsung tertegun. Ya, kami startruck. Ini pertama kalinya kami akan diajar oleh dosen praktisi dari kalangan selebritas.

Setelah pembukaan kelas dimulai dengan sambutan wakil rektor, Prilly mulai mengajar. Di sini aku belum memiliki ekspektasi apapun soal caranya mengajar, apakah dia bisa membawakan materi dengan baik, bagaimana metodenya mengajar nanti, semua itu belum terbayang di pikiranku. 

Aku harus katakan ini. Prilly bisa dengan sangat baik menyampaikan materi saat itu, tentang selebrifikasi dan selebritisasi. Dia mampu menyeimbangkan penyampaian konsep, teori, dan contoh-contoh nyata dengan sangat komprehensif. Caranya mengajar sangat mudah dipahami. Ia juga memberikan ilustrasi-ilustrasi yang update. Prilly pun mampu menjawab semua pertanyaan dari mahasiswa dengan sangat jelas. Selama ia mengajar, aku bisa terus mengikuti materi. Caranya berbicara dan menyampaikan materi sangat exciting. Karena terlalu fokus memperhatikan penjelasan Prilly, aku pun sampai tidak sempat mengabadikan momen Prilly mengajar dengan handphone-ku, ah sayang sekali.