Mohon tunggu...
Syifa Maulida Hajiri
Syifa Maulida Hajiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada

Syifa tertarik dengan dunia jurnalistik dan media kreatif, terutama dalam serba-serbi perfilman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maba, Dilema, dan Langkah Awal Mengatasinya

16 Agustus 2022   12:29 Diperbarui: 16 Agustus 2022   12:38 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa baru (gambar: ugm.ac.id) 

Mahasiswa baru atau yang kerap dipanggil maba tidak jarang mengalami dilema saat mulai memasuki dunia perkuliahan. Di tengah euforia dan kebahagiaannya karena berhasil menapaki jenjang mahasiswa, maba dihadapkan dengan beragam tantangan yang menuntut dirinya untuk mengembangkan diri. Tantangan yang sering dihadapi mahasiswa baru adalah kebingungan untuk memulai kehidupan kampus itu sendiri. 

Langkah Awal Maba Menapaki Kehidupan Kampus

Saya sudah pernah melewati masa perkuliahan sebagai maba. Karena belum memiliki banyak relasi dengan teman-teman satu angkatan dan kakak tingkat, saya lebih memilih untuk banyak mengobservasi terlebih dahulu soal lingkungan kampus. Mengenal teman sedikit demi sedikit, hingga  mencoba menyesuaikan diri dengan jadwal perkuliahan adalah langkah-langkah awal yang saya lakukan. 

Memulai dengan Berteman

Setiap maba memiliki preferensi tersendiri soal bagaimana dirinya akan memulai pertemanannya di kampus. Tidak ada satu cara yang mutlak paling benar. Saya memilih untuk tidak langsung terbuka kepada semua teman kuliah karena bagaimanapun juga saya masih menganggap mereka sebagai orang-orang asing yang datang ke dalam hidup saya. Namun, bukan berarti saya menjadi pribadi yang menutup diri seutuhnya. Bagaimanapun juga, sebagai bagian dari makhluk sosial, mahasiswa baru membutuhkan teman setidaknya untuk bertahan beberapa tahun di perkuliahan ataupun sampai setelah masa kuliah berakhir. 

Beradaptasi dengan Kegiatan di Kampus

Mahasiswa baru membutuhkan berbagai skill untuk sukses melewati masa perkuliahan. Salah satu skill itu adalah manajemen waktu. Maba yang mulai menginjak usia dewasa memiliki kontrol penuh terhadap dirinya sendiri, apalagi dalam aspek manajemen waktu. Seringkali mahasiswa baru terkesan terburu-buru untuk menambah kegiatan di luar kegiatan akademiknya, padahal mereka belum terlalu beradaptasi dengan kesibukan aktivitas akademiknya. Maba bisa terkena serangan FOMO atau Fear of Missing Out. Hal ini dapat disebabkan oleh rasa minder dengan teman yang mengikuti berbagai aktivitas nonakademik, seperti mengikuti banyak organisasi di dalam maupun luar kampus.

Adaptasi dengan kegiatan perkuliahan diperlukan mahasiswa baru untuk mengetahui kemampuan fisiknya melakukan aktivitas tambahan lainnya. Apabila maba kewalahan karena terlalu banyak mengambil kegiatan tambahan, kegiatan akademiknya dapat terganggu. Kondisi kesehatan dari maba juga dapat terpengaruh ketika telah melakukan aktivitas tambahan yang berlebihan.

Mahasiswa memiliki caranya masing-masing untuk dapat bertahan hidup di kampus. Kepribadian dan karakteristik yang telah tertanam pada setiap maba, akan memengaruhi bagaimana caranya menjalani lingkungan dan jenjang yang baru ini. Meskipun cara-cara tersebut sangat subjektif, saya akan selalu memberi saran terlebih dahulu kepada para maba untuk lebih banyak melakukan observasi terkait aktivitas dan lingkungannya di dalam kampus pada masa-masa awal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun