Mohon tunggu...
Syifa Elsa
Syifa Elsa Mohon Tunggu... Guru - Salah satu amalan yang tidak terputus adalah ilmu yang bermanfaat, maka menulis adalah bagian darinya.

Menulis |Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti | Life long learner |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Sosial Media dari Burung Hud-hud

13 Juni 2020   13:24 Diperbarui: 13 Juni 2020   17:41 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Saat engkau telah tiada, apa yang Engkau tulis akan tetap ada dan abadi. Maka, janganlah pernah menulis kecuali yang membuatmu bangga saat itu ditunjukkan padamu di hari kiamat kelak.

Salah satu ibrah yang dapat kita ambil dari adanya komunikasi informasi adalah dari kisah Nabi Sulaiman dengan burung hud-hud. Burung Hud-hud adalah salah satu tangan kanan Nabi Sulaiman, ia hanya seekor hewan yang hidup diantara angin, jin, hewan, syetan dan manusia, tetapi Nabi Sulaiman memilih Hud-Hud sebagai tangan kanan nya dalam mendapatkan suatu informasi. Dalam surat An Naml ayat 20-28 :

22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba[1] suatu berita penting yang diyakini.

Dapat kita ambil hikmah, bahwa seekor burung pada masa itu sebagai tangan kanan Nabi Sulaiman dalam mendapatkan suatu kabar. DR Nasaruddin Idris Jauhar salah satu dosen STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya menjelaskan, Al Quran menyebut berita yang dibawanya untuk Nabi Sulaiman dengan naba' yang artinya bukan sembarang berita. Naba' beda dengan Khabar . Khabar adalah berita biasa yang bisa benar dan bisa salah. 

Sedangkan Naba' adalah berita yang luar biasa dan selalu valid dan penting. Dan yang dibawanya pun bukan naba' biasa, tapi naba' yaqiin. Sebuah informasi dahsyat yang maha penting.

Andai Hud-Hud memiliki sosial media, kita tidak akan membaca darinya hal-hal yang remeh yang tak berguna bagi pembacanya, ia tak akan menulis untuk menghalau galau pribadinya, yang ditulis pastinya bernilai buat orang lain dan tidak provokatif. Ia juga tidak akan menyebar informasi dalam bentuk ujaran kebencian, sindiran, dan hinaan yang tak jelas kebenarannya.

Andai Hud-Hud memiliki sosial media, kita akan lihat bahwa dia berani mengambil resiko hanya untuk menyebar sesuatu yang benar. Ketika tidak melihat Hud-Hud diantara pasukannya, Sulaiman mengancam menyiksa dan menyembelihnya. Hud-Hud tahu itu, tapi ia berani menghadapi resiko itu karena ia benar.

Andai Hud-Hud punya sosial media, pasti beritanya menarik. Kepada Sulaiman ia membawa berita tentang seorang ratu yang punya singgasana megah tapi menyembah matahari. 

Banyak hal tentang negeri Saba' yang bisa Hud-Hud ceritakan kepada Sulaiman, tapi dia hanya membawa cerita tentang Ratu yanng berkuasa dan rakyatnya menyembah matahari. 

Karena dia tahu itu sangat menarik untuk dibagikannya kepada seorang Raja yang begitu berkuasa tapi tunduk kepada Allah. Tidak ada yang membuat seorang raja muslim yang kekuasaannya tertandingi sepanjang zaman terusik, kecuali berita yang dibawa ada penguasa lain yang menyembah selain Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun