Mohon tunggu...
Syifa Asri Kamila
Syifa Asri Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Univeristas Pendidikan Indonesia

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Globalisasi terhadap Nilai dan Tradisional Masyarakat di Indonesia

30 November 2022   22:15 Diperbarui: 30 November 2022   22:26 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi adalah ciri masyarakat global dan komponen dari proses manusia global. Proses globalisasi dipercepat dengan tersedianya teknologi informasi dan komunikasi. Semua aspek penting kehidupan dipengaruhi oleh globalisasi. Untuk menggunakan globalisasi demi kebaikan kehidupan, masalah dan tantangan baru diciptakan olehnya yang perlu diatasi. 

Globalisasi adalah konsep yang dipahami dan diterima secara luas oleh masyarakat umum. Rencana tentang globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan semakin cepatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpotensi mengubah dunia. 

Dalam globalisasi, mencakup kesadaran akan hilangnya lingkungan di mana perdagangan barang dan jasa yang beragam antar negara dapat terjadi secara bebas dan transparan. Keterbukaan satu bangsa dengan bangsa lain juga mempengaruhi teknologi, kebiasaan konsumsi, pendidikan, nilai-nilai budaya, dan faktor lain selain produk dan jasa. 

Dimana, globalisasi dapat dimaknai dengan berbagai cara. Lalu globalisasi juga di klaim bahwa, upaya untuk menyelaraskan gaya hidup, orientasi, dan budaya seluruh umat manusia. Menurut Barker (2004), definisi yang berbeda dari globalisasi adalah hubungan yang mendunia, ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang semakin berorientasi ke segala arah secara global dan memengaruhi kesadaran kita. Melokalkan produk global dan memproduksi barang lokal secara global. 

Hal ini akan mengakibatkan interaksi antara masyarakat global secara keseluruhan, yang pasti akan berdampak satu sama lain, terutama pada budaya lokal, seperti gotong royong, menjenguk tetangga yang sakit, dan praktik lainnya. Anak muda juga terkena dampak globalisasi dalam aktivitas sehari-hari seperti fashion, rambut, dan aspek penampilan lainnya. 

Hilangnya budaya asli suatu daerah atau negara, hampir hilangnya nilai-nilai budaya, menurunnya nasionalisme dan patriotisme, hilangnya kekeluargaan dan gotong royong, hilangnya rasa percaya diri, dan gaya hidup kebarat-baratan hanyalah sebagian kecil dari isu-isu yang dibawa oleh globalisasi meningkat seiring perkembangannya. 

Munculnya globalisasi menimbulkan sejumlah persoalan bagi budaya daerah, antara lain menurunnya kecintaan terhadap budaya yang menjadi identitas bangsa, hilangnya nilai-nilai budaya. 

Globalisasi merupakan salah satu yang cukup terkenal. Globalisasi terjadi dalam berbagai tingkatan. Globalisasi dapat dibagi menjadi tiga kategori: tingkat ekonomi, sosial, dan budaya. Komponen nilai sosial budaya adalah komponen yang harus mendapat perhatian terbesar dari esai ini. Akibatnya, banyak komunitas etnis melihat melemahnya identitas nasional dan budaya mereka. 

Bentuk-bentuk kesadaran tradisional, orientasi aksiologis, dan sifat-sifat religius, psikologis, dan mental yang berkembang sebelumnya semuanya telah mengalami perubahan besar. Sistem global hubungan sosial dan ekonomi tidak dapat digunakan untuk mendefinisikan globalisasi. 

Ada juga aspek lokal dari kejadian ini (Giddens 2006: 73). Krzysztofek menawarkan lima pilihan bagaimana budaya lokal akan merespon pengaruh globalisasi (2002: 27-129). Yang pertama adalah penerimaan sederhana, atau penerimaan penuh masyarakat dunia. Namun, adanya penolakan total atau kurangnya penerimaan adalah kemungkinan kedua. Karena penelokan yang lebih besar, faktor generasi sangat penting. Yang ketiga, juga dikenal sebagai penerimaan sebagian dan penolakan sebagian adalah sejenis adaptasi selektif. 

Hibridisasi, sering dikenal sebagai co-adaptasi budaya adalah kemungkinan keempat. Ini mewakili kompromi antara negara, etnis, wilayah, dan universalitas budaya konsumen. Dualitas budaya, atau dua tingkat budaya adalah pilihan terakhir. Hasil yang paling diinginkan dari pengaruh budaya global adalah di mana identitas budaya dilestarikan, dan inilah yang kita inginkan. Sambil mempertahankan partisipasi mereka dalam budaya global, orang juga dapat terlibat dalam budaya nasional dan etnis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun