Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seram, Jasa Pembunuh Bayaran Berkeliaran di Internet, Hola Kominfo

19 September 2016   20:28 Diperbarui: 19 September 2016   22:07 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi:@KlipingSastra"][/caption]

Ditengah gencarnya upaya penegakan HAM, hukum dan pemberantasan premanisme di Indonesia, kenyataan ironis masih ada, jasa pembunuh bayaran berkeliaran di dunia maya.

Berawal dari penelusuran pribadi atas dasar iseng di Google, saya ketiklah kata bayaran di mesin pintar itu, menelusur ke page 1, 2,3,4 masih normal, yang muncul adalah sejumlah berita serta himbauan untuk bayar pajak, tapi masuk ke page 5,6,7 Google, mulailah obral nyawa murah itu muncul, sejumlah website menawarkan jasa pembunuh bayaran. Beberapa disertai ancaman yang tegas seperti dalam capture ini.

[caption caption="Seram jasa pembunuh bayaran di Internet"]

[/caption]

[caption caption="Seram jasa pembunuh bayaran"]

[/caption]

Tak hanya satu website, temuan saya, setidaknya ada 4 website yang menawarkan jasa serupa.

[caption caption="Seram"]

[/caption]

[caption caption="Seram Jasa pembunuh bayaran"]

[/caption]

[caption caption="Seram banyak situs pembunuh bayaran"]

[/caption]

Miris ketika melihat praktik merupiahkan nyawa berlangsung di depan mata, dan dari beberapa postingannya, website tersebut ada yang sudah beroprasi sejak tahun 2011, 2012, 2013, dan 2015. Miris, jika sudah begini, apa kabar Kominfo selaku lembaga negara yang berwenang meregulasi konten internet?

Pembunuh bayaran berkeliaran, hola Kominfo?

Semoga segera ada tindakan, semoga konten-konten seperti itu tidak terus dibiarkan.

Salam Sehat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun