Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penderita Lepra Itu Dirantai, Dituntun Untuk Mengemis

19 Juli 2015   16:27 Diperbarui: 19 Juli 2015   17:12 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

https://m.facebook.com/syifa.blessing/albums/899372406796274/?refid=13

 Karena banyak yg minta saya share fotonya,  Ini saya share fotonya, bagian tangan, kaki dan sebagian wajah

: Jalur Puncak sedang padat dan macet-macetnya. Arus lalu lintas di Jalur Puncak pada momen libur lebaran ini, Minggu (19/7/2015), terus dibanjiri kendaraan terutama dari arah Jakarta. Alhasil kemacetan panjang hampir dapat dipastikan terjadi di Kawasan puncak. di momen liburan Idul Fitri seperti sekarang sepertinya kawasan Puncak masih menjadi destinasi pilihan untuk menghabiskan liburan bersama keluarga. Begitupun Keluarga besar kami, sejak jauh-jauh hari kami sekeluarga besar sudah menyusun rencana untuk menghabiskan libur lebaran di Puncak. Kami berangkat pada lebaran hari ketiga Minggu 19 Juli 2015. Pukul 7 pagi selepas sarapan, kami berangkat dari rumah bibi Saya di Depok menuju daerah puncak- Bogor, macet ternyata masih jadi teman setia, perjalanan Depok- Bogor memakan waktu sekitar 3 jam menggunakan mobil pribadi. 

Sekitar pukul 10 sampailah kami di daerah Bogor Paman saya memprediksi jalan raya Puncak pasti macet disaat libur lebaran seperti ini, sehingga kami memilih melewati Jalur alternatif Sentul, yaitu kendaraan keluar dari pintu tol Sentul selatan lalu mengambil jalan ke arah Kecamatan Babakan Madang melalui Perumahan Bukit Pelangi (Rainbow Hill).

Jalur alternatif ini memang berkelok dan banyak tikungan tajam,, sepanjang jalan kerap ditemui orang-orang yang berdiri di pinggir jalan mengharapkan sedekah dari pengendara yang lewat jalur ini, kalau lewat jalur ini, ada baiknya pengendara menyiapkan stok uang receh.

Tapi tiba-tiba.. 

Mata saya terpaku pada dua orang, seorang Penderita penyakit Lepra yang dirantai tubuhnya dan dituntun untuk mengemis dari mobil ke mobil dan seorang penuntunnya yang menuntun jalan si penderita Lepra yang dirantai itu mengemis meminta belas kasihan dari pengendara yang lewat. Penuntun si Lepra itu mengetuk-ngetuk kaca mobil yang berhenti sambil memamerkan temannya yang sakit Lepra dan dirantai. Adik saya yang duduk di kelas 1 SMA berteriak ketakutan ketika kaca mobil diketuk dan penderita Lepra itu dipamerkan dengan rantainya, saya terbelalak. Saya buka kaca mobil dan memberikan sedikit uang receh. 

 

Gila..

Sebegitu teganya mengekploitasi kekurangan orang untuk keuntungan ekonomi semata.

saya ambil foto 2 orang itu, si Penuntun menghindar, menuntun temannya menjauh, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun