Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau yang Dilupakan Sehabis Hujan

9 Mei 2016   21:27 Diperbarui: 10 Mei 2016   05:52 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

-

Hujan merintik puisi
Meracik diksi catatan tepi
Pada kenang yang kedinginan
Setelah menghitamkan awan

Hujan membasuh mayapada
Juga turun di kelopak mata
Berkisah pada semesta
Tentang rindu yang tiba-tiba
Terbata menghampiri beranda
Kemudian gugur rinainya
Di balik kaca-kaca jendela

Hujan melampir geletar petir
Serta luka tersampir
Sekumpulan memori dalam pikir
Ingatan lama luput disisir

Hujan..
Hingga tetes terakhir curah air
Mencerita kamu dalam getir
Yang mengeja sabar di kepala

Hujan..
Sehabis usai, ada pelangi
Mengobati mendung langit
Tapi tak ada kamu dalam warnanya

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun