Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jadi Anak Kos Sehat? Bisa! Begini Caranya

23 November 2016   05:59 Diperbarui: 23 November 2016   08:38 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

° [caption caption="Ilustrasi By: Shutterstock"][/caption]Hidup dalam perantauan baik untuk tujuan pendidikan, pekerjaan atau yang lainnya membuat menjadi anak kos menjadi salah satu pilihan. Sebagai anak kos, kemampuan manajemen pola hidup menjadi sesuatu yang harus dimiliki dan terkadang tumbuh secara alami berbarengan dengan adaptasi.

Menjadi anak kos sangat lekat dengan satu kata: irit namun irit tidak berarti harus hidup mengenaskan dan menderita kalau tidak ingin berujung sakit. Jadi anak kos sehat siaga? Bisa!

Sejumlah Kompasianer pernah menjalaninya: menjaga pola hidup seimbang meski berpredikat anak kos. Lewat tulisan di Kompasiana, mereka membagi pengalamannya. Hidup minimalis ala anak kos dan hal-hal yang tak boleh luput dari perhatian, inilah Intisarinya:

Bagi anak kos, menu penyelamat dari kelaparan di akhir bulan adalah mie instan, namun konsumsi mie instan yang terlalu sering dapat membahayakan kesehatan, seperti dikutip dari kompas.com, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika serikat dan dimuat dalam Journal of Nutrition. Menurut ketua peneliti, Dr Hyun Joon Shin, kebiasaan mengonsumsi mie instan lebih berdampak buruk pada kaum wanita, antara lain dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan kegemukan.

Senada dengan apa yang diungkapkan Kompas.com, mengkonsumsi mie instan terlalu sering, terutama bagi anak kos juga tidak dianjurkan oleh Dido Wardahmenurut Kompasianer ini, hidup hemat ala anak kos bukan berarti mengidolakan mie instan!

Sejak saat SMA, dimana Dido sudah tinggal terpisah jauh dari keluarga, Sang ibu selalu mengajarkan hidup sehat dengan banyak makan sayur dan buah, sebisa mungkin menghindari mie instan.

Nasehat tersebut bukan tak beralasan, sangat jelas karena ada kandungan MSG berlebih pada bumbu mie instan. Bentuk vetsin kristal yang mendominasi bumbu mie instan ditengarai dapat melukai dinding lambung sehingga perut merasa sakit dan menyebabkan bakteri helicobacter pylory tumbuh dengan pesat di luka yang timbul.

Untuk itu, sebisa mungkin, Dido menghindari mengkonsumsi mie instan dan menggantinya dengan sayur, buah serta bubur kacang hijau. Dalam artikelnya, Dido juga menjelaskan, kenapa air rebusan pertama dari mie instan perlu dibuang.

Menjadi anak kos sehat yang tidak mengandalkan mie instan juga diamini dan diterapkan oleh Yuni Novitasari, melalui tulisannya, Yuni berbagi beberapa variasi menu bermodal rendah yang bisa dimasak sendiri dan praktis ala anak kos, antara lain: Salat Jawa, Sayur Pelangi, Bistik Tempe dan Perkedel Tahu.

[caption caption="Bistik tempe telur puyuh Dok Kompasianer Yuni Novitasari"]

[/caption]Untuk informasi kandungan gizi dan cara membuatnya bisa dibaca di artikel tersebut.

Asupan gizi memang perlu jadi perhatian bagi penghuni in the kost, karena dengan memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh secara bijak dan cermat, itu artinya kamu menyayangi tubuhmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun