Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Sebelum Cahaya

3 Mei 2018   16:50 Diperbarui: 3 Mei 2018   17:02 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Twitter @Klipingsastra

1:
Kamu mengajariku mengingkari sajak Sapardi
Menyembunyikannya di dalam laci
Adakah yang lebih tabah dari Hujan Bulan Juni?
Ada! Katamu; keberanian

2:
Kamu dimensi lain sebuah fiksi
Kau mengganjilkan Dilan
Yang berat bukan rindu, Nur! Sergahmu
Tapi ketakutan untuk memulai

3:
Kamu menegasi Kartini
Dia teladan tapi bukan Pahlawan, Katamu,
Sebab setiap perempuan memang harus berkiprah,
Unjuk gigi pada zaman

4:
Katamu suatu hari:
Jangan jadi pengabdi kembang api
Sebab nyala itu sementara
Jadilah merah senja
Mahkota langit yang tak pernah lupa
Menengok mayapada

5:
Kamu parasut dalam badai
Entah Tsunami, atau Katrina
Bertahan di tengah badai tak terlalu buruk;
Begitu saksimu;

6:
Sang Hawa sebelum cahaya
Terang dalam gulita
Bergulat dengan sejarahnya sendiri
Menyimpan dalam-dalam getir
Yang diwakilkannya pada putih melati
Menyerahkan sapu tangan pada Tuhan
Kala surga inginkan cinta lelakinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun