Mohon tunggu...
Syifa Tsamratul Fuada
Syifa Tsamratul Fuada Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perikanan Universitas Padjadjaran

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbisnis Dendeng Ikan Nila, Rasa Enak Bergizi Tinggi

26 November 2020   17:40 Diperbarui: 26 November 2020   17:42 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syifa Tsamratul Fu'ada1 dan Junianto2

  • Mahasiswa Program Studi Perikanan UNPAD
  •  Dosen Program Studi Perikanan UNPAD

Ingin mencoba bisnis olahan ikan tradisional? Dapat nih dicoba berbisnis dendeng ikan nila, apa itu dendeng ikan? Dendeng merupakan salah satu produk hasil olahan perikanan dengan pengawetan daging secara tradisional dan telah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Dendeng adalah produk makanan berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan daging segar yang telah diberi bumbu dan dikeringkan (Harnisah 2018). Produk dendeng ikan terdiri dari beberapa bentuk yaitu bentuk kupu-kupu, dendeng filet, dendeng giling dan dendeng sayat. Pengolahan dendeng bentuk kupu-kupu menggunakan ikan nila yang berukuran kecil dan besar mulai banyak dipasarkan karena daging nila tidak mempunyai banyak duri serta tekstur daging ikan yang kering hingga ke bagian dalam.

Produk dendeng ikan nila memiliki nilai tambah yang memiliki rasa yang khas, yaitu manis gurih dan terkadang ada dendeng agak asam. Dendeng ikan nila memiliki warna gelap kecoklatan yang disebabkan karena penambahan gula sebagai bahan pengawet alami yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Selain itu dendeng ikan memiliki aroma yang khas dihasilkan dari kombinasi gula, garam dan bumbu menimbulkan bau khas pada produk akhir (Harnisah 2018)

Ikan termasuk sumber protein hewani yang sering dimanfaatkan dan diolah dengan berbagai proses, termasuk pengolahan ikan nila yang dijadikan dendeng ikan. Pemenuhan kebutuhan gizi pada tubuh terutama protein menjadikan konsumen penting untuk memilih produk yang memiliki kandungan gizi tinggi dan bercita rasa yang enak. Selain kandungan protein tinggi, dendeng ikan yang dipasarkan dalam bentuk siap saji yang memudahkan konsumen untuk langsung menikmatinya.

Segmentasi pasar dari dendeng ikan nila ini berdasarkan umur dan pekerjaan. Rentan umur yang menjadi target produk berkisar 12-50 tahun, karena dendeng ikan nila dijadikan lauk yang dimakan sebagai teman nasi. Berdasarkan jenis pekerjaan, target pasar dari dendeng ikan nila ini adalah ibu rumah tangga dan wanita karier yang membutuhkan makanan siap saji.

            Produk dendeng ikan nila berbentuk kupu-kupu menggunakan ikan yang berukuran kecil hingga besar dengan warna akhir produk coklat kehitaman. Dendeng ikan nila yang ukuran sedang hingga besar dengan bentuk kupu-kupu menjadikan pengemasan produk kurang rapih, sehingga mengurangi nilai keindahan produk. Inovasi dari bentuk dendeng ikan nila yang berukuran besar dapat dalam bentuk sayatan atau bentuk fillet sehingga pengemasan produk akan terlihat lebih rapih. Selain itu akan memudahkan proses pengepakan dan pendistribusian produk.

            Promosi dari dendeng ikan nila yang sekarang dilakukan melalui facebook dan penyebaran brosur. Promosi produk untuk lebih dikenali konsumen dapat dilakukan dengan penggunaan transaksi perdagangan digital yang dikenal dengan nama e-commerce  yang sudah banyak digunakan dalam promosi, seperti Shoppe, Tokopedia, Buka Lapak, Lazada dan lain-lain. Selain itu penggunaan media social seperti WhatApp, Instagram dan Tiktok dapat membantu promosi produk secara online karena mengingat mulai banyaknya masyarakat yang menggunakan aplikasi social media tersebut.

            Pemasaran produk dendeng ikan nila dilakukan di tempat pemasaran seperti kios, toko, pasar dan minimarket. Pemasaran yang dilakukan secara langsung ditempat penjualan yang banyak dikunjungi masyarakat memiliki keuntungan dan kelebihan tersendiri. Keuntungan dari pemasaran tersebut diantaranya mutu dan kualitas produk terjamin karena produk dapat dilihat dengan jelas dan harga produk lebih murah dibandingkan secara online yang mengeluarkan dana untuk ongkos kirim. Sementara kekurangan dari pemasaran tersebut yaitu promosi produk tidak tersebar secara luas sehingga hanya sebagian masyarakat yang mengetahui penjulan produk dendeng ikan nila,

Referensi

Harnisah., Riyadi. S,. Jaya, M. F. 2018. Karakteristik Dendeng Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Konsentrasi Penambahan Gula Aren Berbeda. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perikanan. 13 (02): 83-87

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun