Mohon tunggu...
Inovasi

Kitab Rahasia Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

22 November 2017   10:24 Diperbarui: 22 November 2017   10:46 17837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pembaca tahlilsenantiasa mengirim fatihahuntuk Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, apalagi pembaca manakibnya. Namun, apakah mereka benar-benar mengenal diri sufi itu berikut gagasannya, perlu dicek ulang.

Sebagian mereka tahu bahwa Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah waliyullah yang mendapatkan berbagai karomah. Tapi mereka belum tentu tahu bahwa Syekh tersebut merupakan penulis brilian. Nah, tulisan ini akan mengulas salah satu buku karyanya.

Buku Sirrul Asrar(Rahasianya Rahasia) adalah satu dari sekian karya tertulis wali terkenal itu. Sesuai dengan judulnya, buku itu mengungkap ilmu rahasia.

Yang dimaksud dengan ilmu rahasia adalah ilmu Allah. Sebagaimana tertera di ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255), ilmu itu diketahui oleh orang yang dikehendaki Allah, yaitu para Nabi dan para wali. (hlm. 176-177) Di buku Sirrul Asrar itu, waliyullah yang bernama Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan ilmu dari Allah itu.

Waliyullah itu membagi ilmu menjadi empat: (1) ilmu lahiriah, yaitu ilmu syariat, (2) ilmu syariat batin, yaitu ilmu tarekat, (3) ilmu tarekat batin, yaitu ilmu makrifat, dan (4) inti ilmu batin, yaitu ilmu hakikat. (hlm. 49)

Ilmu pertama merupakan ilmu lahir, sedangkan tiga ilmu yang lain merupakan ilmu batin. Dengan ilmu lahir dan batin, seseorang dapat mendekati Tuhan. Tanpa ilmu lahir dan batin, seseorang tidak dapat "terbang menuju" Tuhan, karena dua ilmu itu laksana dua sayap yang takkan sempurna tanpa berpasangan. (hlm. 54)

Supaya "penerbangan ke arah Tuhan" berhasil, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menerangkan sisi lahir dan sisi batin ritual Islam. Bab 14, misalnya, membahas shalat syariat dan shalat tarekat. Masing-masing dari Bab 16, Bab 17 dan Bab 18 mengurai zakat syariat dan zakat tarekat, puasa syariat dan puasa tarekat, serta haji syariat dan haji tarekat.

Sebagai pendiri tarekat Qadiriyah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memang lebih menekankan pembahasan sisi tarekat dari ritual-ritual tersebut. Sebagai seorang sufi, tokoh yang digelari sulthanul awliya'(pemimpin para wali) itu menjelaskan intisari tasawuf (mistisisme Islam).

Menurutnya, tashawwuf yang terdiri dari empat huruf hijaiyah (ta', shd, waw, fa') mewakili empat maqm (posisi spiritual). Ta'menandai posisi taubah(tobat), baik tobat lahir maupun tobat batin. Shad menandai posisi shaf'(kesucian), baik kesucian hati dari kotoran bersifat manusiawi maupun kesucian sir(nurani) dari selain Tuhan. Wawmenandai posisi wilyah(kewaliyan) berupa penanggalan sifat-sifat manusiawi dan pengenaan sifat-sifat Ilahi. Fa'menandai posisi fan'(kesirnaan) dari segala yang bukan Tuhan menuju baq'(keabadiaan) bersama Tuhan. (hlm. 78-83)

Paparan tersebut menunjukkan bahwa buku Sirrul Asraradalah buku tasawuf dan tarekat, yang penting terutama untuk pengikut tarekat Qadiriyah dan pengkaji mistisisme Islam. Buku itu juga penting untuk para pembaca tahlil dan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani serta para pendamba ketenangan batin.

dokpri
dokpri
Di Indonesia, buku tersebut telah diindonesiakan dan diterbitkan oleh Penerbit Turos Pustaka, Jakarta, dengan judul The Secret of Secrets: Menemukan Hakikat Allah.Penerbit yang bermarkas di kampung Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan itu melengkapi buku tersebut dengan peta isi buku berbentuk bagan-bagan di setiap awal bab, sehingga pembaca menjadi mudah mengetahui dan mengingat isi tiap bab.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun