Mohon tunggu...
Syekh Muchammad Arif
Syekh Muchammad Arif Mohon Tunggu... Konsultan - Menawarkan Wacana dan Gagasan Segar sertaUniversal

syekh muhammad arif adalah motivator dan bergerak di bidang konsultasi pendidikan dan pemerhati sosial dan keagamaan universal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awas, Hati Lockdown!

2 April 2020   23:48 Diperbarui: 2 April 2020   23:58 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jambi.tribunnews.com

Penyebaran virus Corona menyebabkan sebagian negara menerapkan kebijakan lockdown. Tentu saja kebijakan ini mengundang kekecewaan dan ketidaknyamanan bagi banyak orang.

Tapi ada lockdown yang lebih berbahaya dari lockdown negara atau kota? Yaitu lockdown hati. Yakni hati yang terkunci atau tergembok karena akumulasi dosa sehingga menghitam dan "gagal paham" terhadap kebenaran serta bersikap egois.

Meskipun angka kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya diklaim mengalami penurunan pasca Jakarta berstatus darurat pandemi virus corona dan adanya imbaun dari pemerintah untuk tetap berada di rumah, namun bukan berarti kejahatan berada pada titik nol. 

Hati lockdown inilah yang menimbun bahan-bahan makanan pokok dengan tujuan mengambil keuntungan yang berlipat-lipat di tengah penerapan karantina. Hati lockdown inilah yang menyiapkan masker bekas yang diperbaiki ulang untuk dijual kembali. Yakni menjual masker recycle atau bekas pakai yang tak higienis. Bahkan dengan harga sama tingginya dengan masker baru. Hati lockdown inilah yang menjadi dalang penyebaran sebanyak 232 hoaks mengenai virus corona hingga Senin, (16/3/2020).

Alquran mendeskripsikan hati yang terkunci itu seperti ini:

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS. Al-Muthaffifin: 14)

Ran bermakna gembok/terkunci yang ditempatkan pada benda yang berharga.

Ada yang menafsirkan bahwa makna ayat tersebut seperti ini: Setiap manusia berbuat dosa maka tidak ada harapan akan keselamatannya.

Dalam sebuah keterangan disebutkan: Setiap orang sejatinya hatinya putih namun ketika ia berdosa maka warna putih hatinya diduduki oleh titik hitam dan bila ia taubat maka noktah hitam tersebut akan hilang. Bila ia melanjutkan dosanya maka zona hitam akan meluas sehingga memenuhi seluruh putih hatinya sehingga orang tesebut tidak akan pernah kembali pada kebaikan dan kebahagiaan.

Ada beberapa pesan penting dari ayat  di atas:

1. Dosa menyebabkan rusaknya ruh manusia sehingga ia tidak mampu mengenali kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun