Setiap hari dalam kehidupan ini,
kau selalu hadir dalam perihnya kehidupan masa kini,
tanpa tau rasa letih tak terbebani,
demi memperjuangkan kehidupan dan pendidikan kami.
Kami tahu....
Rasa letih yang engkau rasakan,
kehidupan yang mencekam,
ekonomi yang selalu dalam keterpurukan,
akan tetapi, kami tak boleh ikut berpratisipan.
Teruntuk mu wahai wanita karir....
Subuh hari kau bangun memulai kehidupan,
demi menyiapkan kami sepiring sarapan,
tapi engkau tak menyentuh apa yang engkau hidangkan,
demi mengejar pekerjaan yang bertumpukan.
Ekonomi kehidupan yang semakin melemah,
kebutuhan hidup yang semakin memparah,
keletihan demi pekerjaan kau persembah,
hanya untuk kami, agar anak-anakmu ini bisa bersekolah.
Letih mu kau sembunyikan dengan senyuman mu,
perih mu kau tak tampakan dengan riangan mu,
keluhan mu lebih berat dari keluhan ku,
padahal permasalahan mu lebih besar dari ku,
tapi kau lebih sering mendengarkan keluhan ku.
Terimakasih wahai pahlawan kehidupan....
Kau hero terhebat yang tiada tandingannya,
kau merupaka malaikat berwujud manusia,
lemah lembutnya yang selalu terasa,
bukan hanya sekedar kata tapi sebuah realita.
Perjuanganmu tak bisa terwakilkan hanya dengan kata-kata,
perjuanganmu kan selalu ada walaupun kelak kau kan tiada,
perjuanganmu kan selalu menjadi inspirasi banyak umat manusia,
perjuanganmu kan menjadikan ku tuk menggapai dunia.
Dan tentunya kan ku saksikan kebaikan mu,
pada hari dimana, manusia diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.
Terimakasih Ummi, Â
Engkaulah pahlawan dalam kehidupan kami.
Teruntuk seluruh Ibu yang menginspirasi, terutama Ummi yang selalu kucintai.
