Mohon tunggu...
Syarifatul Mukaromah
Syarifatul Mukaromah Mohon Tunggu... Lainnya - syarifatul mukaromah

tentang apapun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertama, dan Satu

17 Mei 2022   12:02 Diperbarui: 17 Mei 2022   12:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

surat terbuka untuk dia yang selalu ada di setiap doa.

Kalau pun kita tidak bersama sama lagi, kalau pun kita harus berpisah di persimpangan jalan dan kau tak lagi menggenggam tangan ku, hidup harus terus berjalan bukan ?

di suatu malam, aku membayangkan. bagaimana hidup ku bila tanpa celoteh mu tentang bagaimana sering nya aku melupakan dompet ku, lalai nya aku sampai tangan ku tergores pisau dan benda tajam lain nya, atau sekedar aku yang melupakan jadwal makan ku, hehe. "mau makan apa ? kamu pasti belom mam. ck, susah emang ngomong sama batu" selalu meracau seperti itu di tengah panas nya jalan dan aku yang di belakang mu tertawa sambil melihat tangan mu yang sedang mengatur gas sepeda motor itu, lalu berbincang dalam hati  "ahh iya, aku lupa" lalu tak lama, kamu memberhentikan motor di restoran junkfood, dengan sedikit ngambek berkata "kalo ga mau mam, aku mam sendiri" hahaha, lagi lagi aku kalah dalam perdebatan ini.

 lalu, aku mengingat tentang kita yang bertengkar karna pekerjaan. haha, hal ini selalu saja membuat aku dan kamu terasa pecah kepala, tidak ada yang mau mengalah sampai akhirnya aku diam, lalu kamu berjongkok dan berkata "bentar ya, aku kerja dulu. kamu juga kerja, pacaran nya nanti lagi" lagi lagi aku kalah dalam perdebatan yang memang dari awal selalu kamu menangkan.

Bagaimana ya ? aku harus apa ya ? susah ngga ya ? hanya pertanyaan seperti itu. iya. hanya

karna, hati yang sudah kau menangkan ini semakin lama semakin jatuh. walau di bumbui tangis dan hal buruk lain nya, percayalah aku mencintai mu tanpa jeda. tak usah tanya mengapa, aku yang memilih mu, sejak tatap pertama.

Aku memilihmu, Sejak pertama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun