Mohon tunggu...
Sarifatul Muawiyah
Sarifatul Muawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - girl

Kelompok 10 Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Program Studi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tajamnya Angka Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia Akibat Pandemi Covid-19

8 Desember 2021   14:11 Diperbarui: 12 Desember 2021   20:57 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi covid-19 membuat pengangguran dan kemiskinan semakin melunjak di Indonesia. Akibat covid-19 banyak perusahaan yang kalah saing dan tidak bisa bertahan, dan akhirnya bangkrut. Mau tidak mau perusahaan melakukan PHK karyawan.

Perusahaan yang seharusnya merekrut banyak kariyawan akibat pandemi covid-19 perusahaan malah banyak yang melakukan PHK kepada kariyawaanya untuk kelangsungan hidup perusahaan agar bisa terselamatkan dari kebangkrutan, sehingga kariyawan yang terkena PHK tidak memiliki pekerjaan dan sebab itulah angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia semakin melunjak.

Lembaga penyelidikan ekonomi dan masyarakat fakultas ekonomi dan bisnis universitas Indonesia(LPEM FEB UI) juga memaparkan dalam KOMPAS.com yang kutipannya berisi, bahwa "kerisis di sektor kesehatan akibat adanya pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kondisi social ekonomi masyarakat.

Termasuk di antaranya adalah memberikan dampak bagi kondisi kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia. Hal ini terlihat pada bagaimana angka kemiskinan pada September 2020 meningkat di bandingkan dengan pada Maret 2020".

Kondisi pengangguran dan kemiskinan bukan hanya di sebabkan oleh banyaknya kariyawan yang di PHK, juga di akibatkan dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat(PPKM), yang terus menerus di perpanjang sehingga penghasilan masyarakat juga semakin berkurang sedangkan kebutuhan masyarakat tetap bahkan bisa bertambah, bukan hanya itu saja harga barang-barang juga semakin naik, sehingga hal itu mengakibatkan adanya  ketidak seimbangan antara pendapatan dan kebutuhan masyarakat.

Bukan hanya itu saja Ekonomi Core Indonesia Akhmad Akbar Susamto dalam COMPAS.com juga memaparkan bahwa beliau memprediksi tingkat pengangguran dan kemiskinan Indonesia akan meningkat pada tahun 2021, setelah sebelumnya membaik di bulan Februari-Maret 2021.

Berdasarkan perkiraanya,proyeksi tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2021 ini di rentang 7,15 persen -- 7,07 persen. Posisi itu lebih tinggi di bandingkan realisasi perhitunga BPS sebesar 7,07 persen bulan Agustus 2020, dan 6,26 persen bulan Februari 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun