Mohon tunggu...
SYARIF ALI
SYARIF ALI Mohon Tunggu... Dosen - brief description

Pernah merasa hampa menjadi pejabat struktural yang dihampiri uang dan perlakuan hormat hanya karena jabatan yang disandang. Menjadi Dosen dan tetap mencintai Karate. Senang membaca karena ikut kebiasaan paman dan kakak membaca koran bekas pembungkus bumbu di kampung yang terpencil. Menulis untuk meninggalkan jejak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anjir!

9 September 2022   10:10 Diperbarui: 9 September 2022   10:15 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kantin kampus penuh sesak, semua meja terisi penuh, selain sajian makanan yang beraneka ragam, meja menjadi ajang tempat menaruh tas kuliah, hand phone, dan rokok. Asap rokok elektrik melayang seperti awan yang dihembuska mahasiswa atau mahasiswi.

Bedanya, mahasiswi menghembuskan asap dari mulutnya dengan kalem, menunduk. Sedangkan laki-laki mendongakkan kepala sehingga asap rokok elektrik menyebar lebih cepat.

Mahasiswa datang dan pergi, dengan gang masing-masing. Karena setiap anggota gang merupakan sudah akrab maka cekikan dan celotehan dengan intonasi tinggi baik perempuan atau laki-laki membahana mengalahkan suara mie yang sedang digoreng, pesanan geromboloan mahasiswa.

Gairah berkumpul, menjadi kesempatan untuk melonggarkan tekanan tugas mata kuliah dari dosen. Mungkin juga karena sudah lebih dua tahun tidak bertemu karena kuliah daring.

"Anjiiirrr," tiba-tiba terdengar suara suatu meja yang disambut dengan tertawa. "Anjiiirrr," dibalas oleh teman mahasiswa yang lain.

"Goblokkk," suara dari meja lain, juga diiringi oleh suara tawa yang ramai. "Dasar oneng, lu," kata seorang mahasiswi kepada temannya.

Tiga kata itu sangat popular diucapkan di lingkungan kampus. Sadar atau tidak, sebenarnya tiga kata itu tidak elok didengar. Anjir lebih mengarah kepada seekor hewan yang manis dan lucu, tapi bagi sebagian orang, hewan tersebut haram dan menjijikkan.

Oneng, pelesetan dari kata lain dari oon, ungkapan yang menggambarkan kebodohan.

'Anjir' lebih popular

Namun kata 'anjir' lebih popular.

Perhatikan di lingkungan rumah kita, ketika anak-anak yang masih SD dan SMP, sedang main futsal di lapangan bulu tangkis atau sedang ngumpul di musolah menunggu waktu solat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun