Mohon tunggu...
Nor Syarifah
Nor Syarifah Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswi

Reading and write

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsepsi Kafir dalam Pandangan Agama-agama

24 Mei 2019   21:05 Diperbarui: 24 Mei 2019   21:26 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsepsi Kata Kafir Dalam Pandangan Agama

1.Definisi Kafir Dalam Agama-Agama

      Kafir adalah status untuk orang yang tidak beriman kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Definisi kata kafir dalam agama Kristen adalah, " orang yang mempunyai agama tapi dia disisi lain menyembah tuhan lain selain tuhan yang ESA, seperti menyembah patung berhala, melakukan ritual semacam ilmu hitam dan semacam itu bahkan menumbal kan manusia untuk ilmu hitam itu kafir namanya". Menurut seorang kristiani. Di dalam agama kristen mengenal kata kafir dari perilaku bukan dari sebuah agama, Jadi di agama kristen pandangan nya setiap agama baik jadi akan salah jika menyebutkan agama lain selain kristen itu kafir. Meski setiap agama itu ajaran nya baik tapi namanya berpindah agama itu salah, itu sama hal nya iman kita lemah di hadapan tuhan sehingga mencari jalan lain lagi, itu sebab nya membuat tuhan merasa kecewa dengan itu. Keluar dari agama kristen akan mendapat dosa besar, hal itu telah ditunjukkan pada , Yeremia 2:19, 2 Petrus 2:20-22, Ibrani 6:4-6, Markus 4:16-17.

      Matius 5:21-22 (TB) "Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala." Pada ayat ini, kata 'kafir' berasal dari kata 'raka'. 'Raka' memang biasa dipakai untuk melakukan penghinaan pada orang lain. Namun, kata ini tidak memiliki makna yang sama dengan kata 'kafir' yang kita pahami saat ini. Kita memahami 'kafir' berkaitan dengan iman, tetapi kata 'raka' berkaitan dengan orang yang tidak tahu apa-apa, orang yang bodoh, dan beberapa keterangan lainnya sebagai berikut: Kata 'raka' berarti orang bodoh dan menurut ayat ini, orang bodoh tidak mengakui adanya Allah. Dengan begitu, kata 'kafir' yang digunakan LAI dalam Matius 5:21-22 menjelaskan kepada kita tentang orang yang tidak mau mengakui adanya

2. Konsepsi kata kafir dalam agama Hindu

Dalam penyebutan kata kafir umat Hindu menerangkan bahwa penyebutan itu berasal dari umat muslim, "Dan kami sebagai umat non muslim tidak merasa kami org kafir, dan dalam agama kami pun tidak ada istilah kata kafir". Ucap seorang narasumber,  umat hindu. Yang mempunyai pandangan dan sebutan kapir itu hanya di umat islam dan berasal juga dari umat muslim sendiri. "Jadi kalau menurutku, kapir itu seperti halnya orang-orang yang tidak meyakini agama-agamanya, orang yang tidak percaya dengan agamanya, dia seperti halnya mengakui agama atau lebih mudah di sebut agama ktp saja". Lanjutnya. Agama apapun yang di akui di ktpnya, tapi mereka yang tidak mempraktikkan agamanya dan mereka yang tak pernah menghormati siapa tokoh agamanya mereka yang tidak mengerti tentang agama yang di anutnya bukan hanya non muslim bahkan muslim sekalipun bisa di katakan kapir karna semua hal agamanya dia tak mengerti dan justru dia lebih mempraktekan ilmu hitam contoh santet semua yg dia percayai adalah maklum iblis misalnya agama apapun dia , dia pantas di katakan org kapir. Yang oantas disebut sebagai orang kapir adalah dia yang menganut hal-hal yang sesat atau ilmu-ilmu yang bisa merusak makhluk sesama manusia. Dalam hindu, kafir tidak bisa disamakan dengan orang yang atheis. Sedangkan atheis itu mempercayai adanya para dewa/dewi baik dewa/dewi yang ada di langit maupun yang ada di bumi,intinya agama buddha mempercayai ada Hukum karma, hukum sebab dan akibat.

Saya lantunkan Satu peribahasa:

Dengan adanya ini 

Maka timbulah itu

Artinya :

"Apapun perbuatan yang semua mahkluk contoh manusia lakukan baik atau puruk, maka perbuatan itu pula yang akan mereka warisi (tuai). Bukan belum menemukan, mereka percaya tentang adanya sebuah kekuatan karma yang seperti aku jelaskan hukum karma. Kadang, sering kali terjadi ke putus asa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun